Ribuan Siswa PAUD di Bandung Unjuk Kebolehan di Taman Lalin

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMSekitar 1.500 siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Bandung menampilkan kreasi seni dan lagu, kaulinan tradisi di Taman Lalu Lintas Ade Irma Nasution, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini merupakan Pembinaan Kreativitas Anak Usia Dini dengan mengusung tema Budaya Lokal di Era Digital.

Para siswa PAUD memainkan surser, cingciripit, tali karet. Mereka juga mempertunjukan tarian tradisional Sunda. Kegiatan yang digagas Dinas Pendidikan Kota Bandung ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan daya motorik para anak.

“Perkembangan kecerdasan kreativitas dan kemampuan emosi, merupakan aspek yang berada pada diri anak. Maka kreativitas menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya motoriknya,” jelas Sektetaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra di sela-sela acara.

Menurut Cucu, ini juga merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk mengembangkan stimulan sejak dini.

“Ini akan menjadi terbiasa bagi anak untuk selalu berfikir. Perlunya bagi individu untuk meningkatkan kreativitas,” katanya.

Cucu menuturkan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 137 tahun 2014 tentang standar nasional PAUD, aspek perkembangan anak usia dini meliputi nilai moral dan agama, fisik dan motorik, bahasa, sosial, emosional dan seni.

“Sejak usia dini, kreativitas memberikan dorongan yang sangat signifikan. Kondisi ini membantu dalam melakukan kegiatan kreatif,” tuturnya.

Sementara itu, Bunda PAUD Kota Bandung, Siti Muntamah Oded menyampaikan, anak usia dini itu harus dikembangkan kreativitasnya. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, Dinas Pendidikan menjadi garda utama untuk membentuk dan mendorong anak usia dini lebih kreatif dalam menghadapi era digital.

“Pembinaan ini dengan berbagai macam kreativitas mulai motorik, menghadirkan seni. Ada juga Talk Show pola asuh anak di era digital. Ini harus diapresiasi,” ujarnya.

Di era digital ini, Umi, sapaan akrab Siti Muntamah berpesan, penggunaan gawai atau gadget oleh anak-anak harus dibatasi.

“Di usia dini ini dengan kreativitas dan motorik yang sehat, gadget harus dibatasi sesuai kebutuhan. Sehingga orangtua membuat strategi agar digunakan seperlunya,” katanya. (Put)

admin

Recent Posts

Harga Pangan Fluktuatif: Bawang Putih Menjadi Rp41.590 per Kg

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami fluktuasi…

1 jam ago

Erna : Menjalani Hidup dengan Pilihan dan Semangat Berkarya

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Erna Sari Gusmaati, atau akrab disapa Erna, adalah seorang gadis penuh semangat yang…

2 jam ago

Polisi Kerahkan Brimob untuk Kawal Pilkada di Wilayah Rawan Banjir

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Petugas kepolisian menurunkan pasukan Brimob untuk bersiaga di sejumlah kecamatan rawan banjir…

2 jam ago

Kemensos Salurkan Bantuan Cepat untuk Pengungsi Banjir dan Longsor di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) bertindak cepat menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor…

3 jam ago

Petugas Gabungan Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Memasuki masa tenang Pilkada Serentak 2024, ribuan alat peraga kampanye (APK) ditertibkan…

4 jam ago

Pilihan Kita untuk Masa Depan

  Oleh : Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.  BANDUNG,…

5 jam ago