BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) mengadakan Kegiatan October Meeting (OM) CIMSA 2019 pada Kamis-Sabtu (10-12 Oktober 2019) di Grand Pasundan Convention Hotel Jl. Peta No.147 – 149, Bojongloa Kaler, Kota Bandung.
Acara yang diisi dengan training dan Meeting Nasional melibatkan 400 mahasiswa Fakultas Kedokteran Anggota dan Pengurus Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA)
Mengangkat tema “The Role of Indonesian Medical Students as Prominent Global Actors in Achieving the 2030 Agenda for Sustainable Development” acara ini juga dihadiri oleh Sekda Provinsi Jawa Barat, Drs. H. Daud Achmad, M. AP, Sekretaris Pribadi Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian S.Km. dan perwakilan dekanat Fedri Ruluwedrata Rinawan, dr.,M.Sc., PH
PO OM 2019, Mochammad Rajasa Nnegara mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai wadah pertemuan mahasiswa kedokteran yang merupakan anggota CIMSA dari berbagai daerah di Nusantara guna meningkatkan sumber daya manusia CIMSA baik dalam pengetahuan mengenai isu-isu kesehatan terkini dan pengembangan soft skills.
“Dengan diadakan acara inu semoga dapat meningkatkan kapabilitas mahasiswa kesehatan dalam menghadapi isu kesehatan di Indonesia, Soft skills anggota semakin berkembang,” tandasnya pada Kamis (10/10/2019) di acara Welcoming Party.
Sementara itu LOCO CIMSA FK UNPAD, Derry Alfalah A. bahwa hadirnya CIMSA yang resmi didirikan pada 6 Mei 2001 oleh beberapa mahasiswa kedokteran dari berbagai kota di Indonesia berdasarkan pada suatu kecenderungan untuk membentuk organisasi yang berbasis aktivitas, memanfaatkan perkembangan teknologi, dengan program yang sudah memiliki standar internasional untuk mendukung mahasiswa kedokteran di Indonesia.
“CIMSA berafiliasi dengan International Federation of Medical Students’ Associations (IFMSA), organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di dunia yang telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-bangsa. CIMSA kini telah berkembang dari yang semula hanya terdiri dari 6 lokal, menjadi 24 lokal aktif yang tersebar dari Aceh hinggga Surabaya, dan akan terus berkembang. CIMSA memiliki 6 standing committees, yang masing-masing memiliki ranah kerja yang berbeda berdasarkan pelayanan, isu, dan pendidikan kesehatan,” tandasnya.
Derry menambahkan bahwa berkumpulnya CIMSA pada saat ini adalah untuk membicarakan kesehatan Indonesia setahun kedepan, sebab siapalagi yang akan membicarakan kesehatan jika bukan mahasiswa kesehatan itu sendiri.
“CIMSA bergerak berdasarkan aktifitas, aktifitas yang sangat dinamis, mulai dari pendidikan mahasiswa kedokteran, reproduksi dan HIV AIDS, kesehatan masyarakat, pertukaran budaya dan pelajar dalam bidang penelitian. Dan kontribusi yang diberikan dari CIMSA, bukan hanya untuk mahasiswa dan masyarakat tapi mendukung program dari pemerintah,” ulasnya.
Adapun Presiden CIMSA 2019-2020, Thesya Ananta Putri mengungkapkan bahwa acara ini merupakan ajang bagi mahasiswa kedokteran yang merupakan anggota CIMSA untuk berdiskusi dan mempererat persaudaraan dari setiap universitas yang merupakan bagian dari CIMSA Indonesia serta menjadikan wadah sebagai pengembangan ilmu dan keterampilan dengan cara menghasilkan trainer-trainer yaitu pada acara Pre-October Meeting yang bisa membantu mewujudkan visi-misi CIMSA.
“Banyak program yang kami laksanakan mulai dari bounding peran mahasiswa kedokteran, diskusi tentang apa yang dilakukan kedepan. Dengan mengangkat berperan global actors, tentu hal ini untuk memaksimalkan kontribusi baik di tingkat nasional dan global,” pungkasnya malam itu. (Tan)