BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Masih adanya erupsi di kawah Ratu Tangkuban Parahu, membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum menurunkan level II Tangkuban Parahu.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan mengatakanjika proses evaluasi Gunung Tangkuban Parahu yang kini masih dalam status Level II (Waspada) sudah 50 persen.
Meski demikian, ia belum bisa dipastikan kapan hasil evaluasi tersebut akan disampaikan oleh PVMBG. Sebab, kata dia, evaluasi tersebut dilakukan secara berjenjang serta melibatkan para ahli geologi.
“Rapatnya (evaluasinya) berjenjang, di pusat juga dan melibatkan para ahli, intinya masih berjalan lah evaluasinya,” kata Hendra di Bandung, Senin (14/10/2019).
Berdasarkan pantauan dia menyebut saat ini masih ada aktivitas yang terjadi di gunung yang menjadi salah satu destinasi di Jawa Barat itu. Namun aktivitas yang bersifat tersebut cenderung menurun dibanding beberapa waktu lalu setelah terjadinya erupsi yang bersifat freatik.
“Masih terus kita pantau, masih ada gempa-gempa hembusan yang terjadi, rata-rata 30 kejadian per hari, aktivitasnya cenderung menurun,” kata dia.
Meski sudah menurun, nantinya hasil evaluasi tersebut menurut dia belum tentu akan menyatakan status Tangkuban Perahu dapat diturunkan menjadi Level I (Normal). Sebab evaluasinya masih disusun dan masih berjalan.
“Ini kan baru 50 persen evaluasinya, belum tau kita (hasilnya), semuanya (gunung) juga selalu di evaluasi ya, baik yang Level II dan Level II,” katanya.
Dengan status yang belum turun, ia menyebut imbauan yang diterapkan kepada masyarakat serta pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu pun masih sama seperti sebelumnya.
PVMBG mengimbau masyarakat baik wisatawan dan pendaki agar tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 1,5 kilometer.
“Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahu masih diharap tenang dengan beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan,” kata dia. (antaranews)