BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ada sesuatu yang lebih dalam dari pada sanubari. Lebih memikat dari pada keindahan bumi. Yang halus namun mengadiksi. Barangkali itulah yang disebut dengan cinta.
Cinta, sesuatu yang datang dengan mudahnya, namun jika pergi pasti meninggalkan luka. Memang cinta adalah hal yang paling abstrak, namun yang paling besar dalam mengubah pola pikir dan kehidupan manusia. Meskipun kadangkala berakhir tragis dan hanya menjadi kisah tragedi.
“Mungkin bisa jadi takdir manusia, adalah jatuh cinta kemudian menderita. Seperti ungkapan Robert Penn Warren bahwa kutuk manusia adalah mencintai. Dan kadang-kadang mencintai dengan cukup baik. Tapi tidak pernah mencintai dengan baik,” terang penulis novel Gulana Rindu, Tiwi Kasavela.
Ya, setelah sukses menerbitkan buku pertamanya, “Terbakar Delusi” pada bulan Mei 2019. Di tahun yang sama Tiwi Kasavela pun berhasil menerbitkan buku keduanya yakni “Gulana Rindu” pada bulan September lalu.
Adapun novel Gulana Rindu, bercerita tentang cinta yang tak pernah mengenal keadaan, seperti halnya Inggeu kepada Aleksei Kolokolnikov atau Alexe, seorang pria keturunan Rusia yang menjadi kakak angkatnya sendiri. Bermula dari benci menjadi cinta.
“Bagaimana tidak? Alexe memiliki ketampanan diatas rata-rata, sukses, kaya raya, pandai memasak, lembut dan murah hati, membuat Inggeu akhirnya menyerah dan tak bisa berkutik dengan pesona laki-laki itu,” tandas mahasiswi magister Ilmu Komunikasi ini.
Sayangnya, lanjut Tiwi saat api cinta mulai membara, Inggeu terhalang restu dari Mamanya yang tak pernah mengidzinkannya menjalin hubungan dengan Alexe. Di lain sisi ia pun sudah memiliki kekasih yang baik hati dan sangat memahaminya, yaitu Rudy yang telah dipacarinya selama lima tahun.
“Novel ini akan menceritakan kegalauan Inggeu, apakah gadis itu akan meninggalkan Rudy begitu saja, demi cintanya yang mulai tumbuh kepada Alexe serta pergulatan dan tanya tentang Mamanya yang menentang perasaan Inggeu, padahal Alexe sama sekali tak memiliki pertalian darah dengannya,” ungkap Tiwi yang merupakan seorang jurnalis dan penyiar radio di Kota Bandung ini.
Gulana Rindu, tambah Tiwi adalah sebuah novel yang akan mengulas semua kegelisahan, kesedihan, tangisan juga kerinduan yang tak selalu mampu dilipur oleh takdir.
“Saya berharap bahwa novel ini dapat dibaca oleh banyak orang. Selain sarana menghibur diri juga dapat menambah wawasan mengenai ulasan pemikiran, sejarah, agama dan realita kehidupan di luar sana,” papar gadis kelahiran Bandung 5 Oktober 1994.
Untuk lebih mengenal Tiwi bisa menghubungi via Email: kasavela94@gmail.com via Instagram: @tiwikasavela via Twitter: @tiwikasavela atau via Facebook: Tiwi Kasavela. (Tan)