BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemkot Bandung desak PT Adhi Karya untuk segera lakukan serah terima Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
“Kita sangat ingin GBLA bisa segera diserahterimakan sehingga bisa segera digunakan,” ujar Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Jumat (22/11/2019).
Ditanya kapan kira-kira serah terima bisa dilakukan, Ema mengaku belum bisa memastikan. “Kita sangat berharap segera. Tetapi saya tidak bisa memastikan waktunya,” ujar Ema.
Menurut Ema, pihaknya berharap serahterima bisa segera dilakukan. Agar Pemkot Bandung bisa melakukan langkah selanjutnya yaitu menawarkan ke pihak ketiga untuk mengelolanya.
“Jika sudah diterima Pemkot Bandung, kita bisa segera bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengelolanya,” kata Ema.
Kendati belum bisa digunakan, Ema memastikan kondisi Stadion GBLA masih terawat dengan baik. Pasalnya, Pemkot Bandung juga selalu menganggarkan dana pemeliharaan Stadion GBLA. Tahun ini, Pemkot Bandung menganggarkan sekitar Rp2 miliar untuk perawatan Stadion GBLA.
“Pemkot Bandung tetap memelihara GBLA. Setidaknya rumput, kebersihan, dan sejumlah fasilitas di dalamnya masih terawat dengan baik,” ungkap Ema.
“Sekitar sebulan lalu, saya melihat langsung kondisinya. Fasilitas ruang ganti pemain juga masih baik. Kolam rendam untuk pemain juga masih berfungsi. Air panas juga masih ada,” imbuhnya.
Sehingga, lanjut Ema, jika sudah terjadi serah terima, maka bisa langsung ditawarkan ke pihak ketiga. “Karena kondisinya memang terawat,” tegas Ema.
Selain dari sisi kebermanfaatan untuk publik, penggunaan Stasion GBLA juga cukup membantu pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Ema mencontohkan, saat Persib Bandung bermain di Stadion GBLA, Pemkot Bandung bisa memperoleh PAD sebesar Rp200 juta.
“Sepengetahuan saya, jika Persib main di sana, ada pemasukan untuk PAD sebesar Rp200 juta,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) kota Bandung Edi Marwoto mengatakan, biaya pemeliharaan tahun ini sama dengan tahun lalu yaitu Rp2,7 milyar. “Biaya paling besar untuk kebutuhan membayar listrik Rp1,2 milyar,” terangnya.
Sisanya, digunakan untuk pemeliharaan toilet, rumput dan sebagainya. “Untuk listrik kami memang menyiapkan biaya flat Rp100 juta per bulan,” terangnya.
Menurut Edi keberadaan sambungan listrik ini penting untuk selalu ada, karena meski tidak dipakai untuk pertandingan, tapi jika dibutuhkan disiapkan untu latihan. (Put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Akibat cuaca dingin, puluhan pengungsi di tenda pengungsian gempa Kertasari mengeluh sakit.…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Jeni Cindianti, yang akrab dipanggil Jeni, adalah sosok gadis yang penuh dengan semangat…