Categories: PASBANDUNG

BPJS dan PPDB Masih Jadi Trend Keluhan Warga Bandung

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMLakukan reses di Daerah Pemilihan (Dapil) 5 Kota Bandung,  Anggota DPRD dari Fraksi Golkar Edwin Senjaya menerima banyak keluhan terkait BPJS dan PPDB.

“Untuk BPJS, yang banyak dikeluhkan adalah rencana kenaikan   iuran,” kata Edwin kepada Pasjabar, belum lama ini.

Edwin mengatakan, semestinya kenaikan iuran hanya diberlakukan untuk pasien kelas 1 dan 2. Sementara untuk kelas 3, Edwin menyarankan tidak ada kenaikan iuran.

“Karena saya pernah melihat sendiri, warga yang uirannya kelas 3 sangat tidak mampu. Sehingga jika ada kenaikan iuran sedikit saja, pasti akan sangat memberatkan mereka,” paparnya.

Namun di sisi lain, Edwin juga mengetahui ada tunggakan BPJS kepada RS. Sehingga Edwin mendukung jika ada kenaikan untuk pasien kelas 1 dan 2.

Di sisi lain, Edwin memberikan pelayanan bagi warga tidak mampu khusus di Dapil 5 Kota Bandung.

“Khususnya untuk warga Kecamatan Regol dan Bandung Kidul yang merupakan warga tidak mampu dan dalam keadaan darurat bisa menghubungi saya,” kata Edwin.

Edwin mengatakan, warga bisa menghubungi nomor telepon 082129900033. Dan pihaknya akan memberikan pendampingan.

“Alhamdulillah selama ini yang kami dampingi bisa dilayani dengan baik,” katanya.

Untuk masalah pendidikan, masyarakat mengeluhkan masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). “Banyak masyarakat yang mengeluhkan, siswa pintar tidak diterima di sekolah tertentu. Kalah dengan siswa yang lokasinya dekat,”  paparnya.

Yang menjadi kendala adalah keberadaan sekolah tidak merata di setiap kecamatan. “Ada beberapa wilayah yang tidak memiliki sekolah di dekatnya,” tambahnya.

Untuk itu, tahun depan Pemkot Bandung menganggarkan Rp2,2 milyar, untuk pendidikan.

“Anggaran ini digunakan untuk pembebasan lahan dan membuat ruang sekolah baru,” katanya.

Dengan begitu, semua siswa bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersekolah.

Sementara itu, keluhan lain terkait dana PIPPK. Program yang dilaksanakan dan didanai PIPPK adalah ajuan dari lurah, bukan dari warga.

“Selain itu, ada juga yang menanyakan tentang gaji guru nonformal, seperti guru ngaji dan guru PAUD,” katanya.

Beberapa hal itu adalah yang dipertanyakan di reses, selain tentu saja masalah infrastruktur. (Put)

admin

Recent Posts

Polisi Kerahkan Brimob untuk Kawal Pilkada di Wilayah Rawan Banjir

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Petugas kepolisian menurunkan pasukan Brimob untuk bersiaga di sejumlah kecamatan rawan banjir…

21 menit ago

Kemensos Salurkan Bantuan Cepat untuk Pengungsi Banjir dan Longsor di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) bertindak cepat menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor…

1 jam ago

Petugas Gabungan Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Memasuki masa tenang Pilkada Serentak 2024, ribuan alat peraga kampanye (APK) ditertibkan…

2 jam ago

Pilihan Kita untuk Masa Depan

  Oleh : Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.  BANDUNG,…

3 jam ago

Pewarta Balai Kota Bandung Gelar Mancing Asyik dan Donasi Lansia

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pewarta Balai Kota Bandung (PBB) menggelar Mancing Asyik dan Donasi Piala Wali…

3 jam ago

bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2024

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- bank bjb meraih penghargaan bergengsi berupa Platinum Rank dalam ajang Asia Sustainability…

4 jam ago