BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Jelang Natal dan Tahun Baru pasokan dan harga kebutuhan pokok masyarkat (Kepokmas) di Kota Bandung aman.
“Kita Sudah melakukan sidak di Pasar Kosambi untuk mengetahui harga dan pasokan Kepokmas,” ujar Wali Kota Bandung Oded M. Danial, kepada wartawan, Senin(16/12/2019).
Hasilnya, baik stok dan harga kepokmas di kota Bandung relatif aman. Kalaupun ada kenaikan masih dalam batas wajar.
Berdasarkan pantauan, komoditi yang mengalami kenaikan adalah telur ayam. Harga telur ayam sebelumnya Rp24 ribu, sekarang mengalami kenaikan menjadi Rp26.500.
Demikian juga dengan harga bawang merah yang mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya Rp35 ribu, sekarang menjadi Rp40 ribu.
Sementara itu, harga komoditi lainnya relatif aman. Seperti harga daging sapi, daging ayam, barang putih dan beras. “Bahkan untuk beras, sok aman sampai April tahun depan,” jelasnya.
Halnya dengan harga cabe rawit mengalami penurunan, dari yang dari yang sebelumnya Rp50 ribu, sekarang menjadi Rp40 ribu.
Oded berharap tidak ada kenaikan yang signifikan ke depannya. “Mudah-mudahan harga tidak akan mengalami kenaikan. Kalaupun mengalami kenaikan, mudah-mudahan kenaikan tidak signifikan,” tandasnya.
Kepada suplier, Oded berpesan agar tidak menimbun barang. Tidak melakukan tindakan yang memicu kenaikan harga. Sedangkan kepada pembeli Oded berharap tidak melakukan aksi panic buying.
“Jangan membeli yang tidak perlu, dalam keadaan bagaimanapun, kita harus tetap hidup sederhana dan tidak mewah-mewah,” katanya.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, kondisi ini harus disyukuri.
“Karena, awalnya kami khawatir menjelang Natal dan tahun baru akan mengalami kenaikan,” katanya.
Senada dengan Oder, Gin Gin berharap, sampai akhir tahun tidak ada kenaikan yang signifikan.
Jika nantinya ada kenaikan di luar prediksi, Gin Gin mengatakan, pihaknya akan menggelar operasi pasar. “Tapi, sebenarnya kita juga tidak tahu kapan kira-kira akan ada kenaikan harga,” tambahnya.
Karena kenaikan harga kepokmas, sangat bergantung pada permintaan warga.
“Kenaikan harga yang sekarang pun, bukan karena menjelang Natal dan tahun baru, tapi karena banyak digelar hajatan, sehingga permintaan melonjak,” tambahnya.
Sedangkan untuk keperluan Natal, biasanya sudah diperhitungkan jauh- jauh hari. (pu)