BANDUNG, WWW.PASAJABAR.COM – PKS Kota Bandung targetkan kadernya tahun ini akan naik hingga 60 ribu kader. Hal tersebut disampaikan dalam Gelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PKS di Hotel Grand Asrilia usai Rakorda PKS, Minggu (5/1/2020).
“Dengan kenaikan kader itu, diharapkan bisa meningkatkan suara di Pileg 2024, dari suara sebelumnya sebesar 295.615 suara Pada pilkada 2019” ujar ketua DPD PKS Kota Bandung Khoirulloh.
Khoirulloh mengatakan, recruitment bersifat terbuka untuk siapa saja, siapapun boleh mendaftar, asal punya KTP dan atau pernah menikah.
Menurut Khoirulloh, tahun ini adalah tahun recruitment dan tahun pelayanan publik bagi PKS.
“Untuk Kota Bandung sendiri, hal ini menguntungkan, karena ketua DPRD Kota Bandung dan Wali Kotanya berasal dari PKS. Sehingga bisa mencanangkan program yang sesuai dengan ketentuan partai,” papar Khoirulloh.
Khoirulloh menerangkan, PKS adalah partai dakwah, gerakan sosial, dan partai politik. Sebagai partai dakwah, PKS tentu mempunyai program amal ma’Ruf nahi Munkar. Sedangkan sebagai gerakan sosial, bertugas untuk memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat, sedangkan sebagai parpol, PKS bertugas meraih kursi sebanyak-banyaknya.
Terkait banyaknya partai baru bermunculan, Khoirulloh beranggapan itu hal biasa. Bahkan PKS bisa meningkatkan jumlah pemilih sampai 3 juta, di saat muncul banyak partai baru, menurut nya itu sebuah prestasi baik.
Sementara itu, menurut Wakil Ketua DPD PKS Jawa Barat Haru Suandharu mengatakan, calon kader PKS tidak harus beragama Islam, bahkan wanitanya pun tidak harus berjilbab.
“Untuk anggota DPRD kita di Papua, juga non Muslim. Sementara untuk jilbab bagi wanita, itu sepenuhnya panggilan jiwa, tidak bisa kita paksakan,” katanya.
Disinggung mengenai raihan kader di Jabar, Haru mengatakan targetnya adalah 600 ribu. Meski ada lumbung-lumbung suara di kota/kabupaten di Jabar, namun Ada juga yang minim.
Untuk yang termausk lumbung suara, selain di Kota Bandung, ada juga Kabupaten Bandung, dan Kota Depok. “Bahkan untuk Kota Depok, kita bisa mengusung calon walikota dan wakil walikota sendiri. Tapi kita berharap bisa berkoalisi dengan partai lain. Agar kemenangan semakin kuat,” katanya.
Untuk koalisi, Haru tidak membatasi dengan salah satu partai. Menurutnya koalisi bisa dengan partai mana saja, asal memiliki visi dan misi yang sama.
Sementara untuk wilayah yang masih kurang, Haru menyebutkan Tasik, Indramayu dan Pangandaran. “Untu di daerah yang kurang, kita hanya bisa mengusung dan berkoalisi dengan partai lain,” katanya. (Put)











