PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kondisi cuaca yang tidak menentu, membuat harga cabai di Kota Bandung merangkak naik. Hal itu diakui Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, Kamis (16/1/2020).

“Ini kan cuacanya sedang tidak bagus, sehingga kualitas cabai secara umum menurun,” ujarnya.

Gin Gin mengatakan, kenaikan ini berlaku untuk komoditas cabai-cabaian. Seperti cabai rawit, cabai merah dan cabai hijau.

Sementara untuk harga komoditi seperti bawang-bawangan dan sayur-sayuran relatif stabil. “Karena cabai-cabaian sangat sensitif terhadap cuaca dan hama,” katanya.

Menurut Gin Gin, sebenarnya produksi cabai relatif stabil. Permintaan di pasar juga tidak ada peningkatan.

“Hanya saja, karena kualitasnya jelek. Maka yang bisa dijual sedikit, sehingga harga jadi naik,” terangnya.

Untuk mengatasi hal ini, lanjut Gin Gin, pihaknya melakukan koordinasi dengan daerah asal pengiriman cabai, seperti Jawa Timur seperti Jember sampai  Banyuwangi.

“Selain koordinasi dengan daerah pengirim, kita juga bisa koordinasi dengan Bulog untuk mengeluarkan stok yang ada, dari bulan-bulan sebelumnya,” tambahnya.

Namun, kenaikan harga ini menurut Gin Gin masih dalam batas normal. Jika sudah melampaui batas, Gin Gin mengatakan akan melakukan intervensi, dengan cara menggelar operasi pasar.

Gin Gin memprediksi kenaikan harga ini, tidak akan melebihi sepekan. “Kenaikan harga ini baru sekitar tiga hari. Biasanya sih, fluktuasi ini tidak akan berlangsung tidak sampai satu minggu,” jelasnya.

Menurut catatan, Komoditi yang mengalami Kenaikan Harga diantaranya, Cabe Rawit Merah naik rata-rata Rp 10.150/kg (13.79%) menjadi Rp 83.750/kg dari sebelumnya Rp 73.600/kg., Cabe Merah Keriting naik rata-rata Rp 10.400/kg (17.96%) menjadi Rp 67.500/kg dari sebelumnya Rp 57.100/kg,  Cabe Merah Tanjung naik rata-rata Rp 19.600/kg (33.85%) menjadi Rp 77.500/kg dari sebelumnya Rp 57.900/kg. (Put)