Categories: PASBANDUNGPASBISNIS

Basement Pasr Kosambi Sudah Mulai Dipakai

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMMulai awal Januari 2020, ternyata lantai semi basement di Pasar Kosambi sudah mulai digunakan aktifitas perdagangan.

Menurut pjs Direktur Utama (Dirut) PD Pasar, selain digunakan untuk pedagang terdampak kebakaran tahun lalu, juga untuk menampung PKL di depan Pasar Kosambi.

“Untuk sementara, yang kami tampung di sini, PKL yang di depan pasar saja. Sementara yang di depan Bank Mayora sampai rel kereta api, belum masuk,” jelas Lusi

Kapasitas di semi basement ini, sekitar 509, terdiri dari 234 kios sisanya meja. Untuk kios digunakan pedagang oleh-oleh, pedagang kelontong dan pedagang keringan lainnya. Sementara untuk meja, digunakan untuk pedagang sayuran, daging dan pedagang basahan lainnya.

“Harganya sewa tempat bervariasi, dari harga Rp2 juta untuk meja, sampai Rp21 juta untuk kios. Semua bergantung luas dan posisi kios,” jelas Lusi.

Yang pasti, harga itu sudah termasuk service charge selama satu tahun. Sehingga, pedagang hanya tinggal membayar listrik saja.

Lusi menjamin, kondisi di lantai semi basement sekarang lebih baik dibandingkan dengan sebelum kebakaran. “Bahkan sekarang tidak banjir meski belakangan ini curah hujan sangat deras,” terangnya.

Sanitasi juga dijamin baik, pedagang juga mendapat fasilitas freezer, bagi mereka yang berjualan daging dan ikan basah.

Hanya saja, sekarang Pasar Kosambi tidak boleh dijadikan gudang penyimpanan barang. Pasalnya membuat pasar jadi gelap, jarang dilalui pengunjung, sehingga pasar jadi ‘mati’.

Sementara itu menurut salah seorang pedagang, kondisi Pasar Kosambi sekarang jauh lebih nyaman.

“Kalau enak sih lebih enak sekarang tempatnya, rapi dan bersih,” ujar salah seorang pedagang rempah-rempah di pasar Kosambi, Popon,68 .

Popon sendiri berjualan di Pasar Kosambi sejak tahun 1965, dari dulu komoditi yang dijualnya rempah-rempah.

Menurut Popon, dibandingkan dengan sebelum direnovasi, pengunjung memang belum sebanyak dulu. “Tapi ya memang selalu ada yang datang. Walau sedikit-sedikit, tapi setiap hari selalu ada yang datang,” jelasnya.

Untuk lahan berjualan, Popon menyewa meja berukuran 2X1 dengan biaya sewa per tahun Rp 5,6 juta per tahun. “Mudah-mudahan biaya sewanya bisa tertutupi. Karena, memang pembeli berdatangan walau sedikit-sedikit,” harapnya. (Put)

 

 

admin

Recent Posts

Netflix Tayangkan Film ‘Laura’, Perjalanan Hidup dan Pesan Ketangguhan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Film Indonesia berjudul Laura kini resmi hadir di platform streaming Netflix, hanya…

52 menit ago

Tel-U dan UIII Dorong Mahasiswa Mampu Pahami Literasi Digital

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Minimnya literasi digital dan kurangnya pemahaman mahasiswa tentang penggunaan teknologi secara efektif.…

2 jam ago

Pj Wali Kota Bandung: Aktivitas Berburu Koin Jagat Harus Dihentikan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Wali Kota Bandung, A Koswara, meminta pengembang aplikasi pencari koin Jagat…

3 jam ago

Tel-U dan Desa Gayau Sakti Bangun Branding Desa Wisata Religi

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dalam mendukung hal mengembangkan ekonomi berbasis lokal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut,…

4 jam ago

Dramatis! Persib Petik Hasil Imbang di Kandang PSBS

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung melakoni laga dramtais saat dijamu PSBS Biak dalam lanjutan Liga…

5 jam ago

Akses Pemeriksaan Kesehatan Gratis lewat SATUSEHAT Mobile

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang akan diluncurkan pada Februari mendatang diharapkan mempermudah…

6 jam ago