BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pelatih Persib Bandung Robert Rene mengungkap perbedaan antara sepak bola Indonesia dan Malaysia. Ada dua sisi plus-minus yang dibeberkannya.
Robert sendiri tahu persis bagaimana sepak bola Malaysia. Sebab, ia pernah menjadi pelatih beberapa klub di sana.
Pada 1992-1995, ia melatih Kedah FA. Selanjutnya, ia menangani Timnas Malaysia U-19 pada 2007. Pada 2008-2009, ia tercatat sebagai pelatih Sarawak FA. Ia pun kembali jadi pelatih Sarawak FA pada 2011-2015.
“Ada banyak perbedaan (sepak bola Indonesia dan Malaysia), baik itu mentalitas, organisasi, dan juga infrastruktur,” kata Robert, Jumat (17/1/2020).
Untuk kompetisi, Malaysia punya waktu yang jelas. Sehingga, klub bisa mempersiapkan diri dengan matang.
“Sedangkan kami (di Indonesia) belum tahu kapan liga akan dimulai. Itu yang menjadi perbedaan besar,” ucapnya.
“Kami melakukan persiapan untuk sesuatu, tapi belum benar-benar tahu kapan (liga) itu akan dimulai,” jelas Robert.
Seharusnya, di sepak bola profesional jadwal kompetisi berjalan dengan baik. Sehingga, pelatih tahu apa yang harus dilakukan agar tim bermain maksimal di kompetisi.
Tapi, ada sisi positif yang tak dimiliki Malaysia. Indonesia menurutnya punya gairah sepak bola yang jauh lebih besar. Di stadion, suporter hampir selalu ramai untuk mendukung tim kesayangannya.
“Itu yang saya suka dari Indonesia, fans selalu mengenakan jersey klub kebanggaan mereka. Saya jarang melihat fans memakai jersey Barcelona, Chelsea,” ujarnya.
“Di Bandung, saya melihat mereka memakai jersey Persib. Di malang dan Makassar juga begitu (memakai jersey klub setempat). Mereka menjunjung tinggi klub mereka dan itu sudah jadi budaya,” tutur Robert.
Perbedaan lainnya, di Indonesia banyak terdapat stadion, mulai dari kota besar hingga kota kecil. Klub di Indonesia juga sangat banyak.
“Di Malaysia masih terbatas klub dan stadionnya, itu perbedaan besar. Tapi, Malaysia sudah punya organisasi yang bagus, sedangkan Indonesia masih dalam proses membangun soal struktur sepakbolanya,” katanya.
Tapi, ia meyakini sepak bola Indonesia akan berkembang jika mampu menyaingi Malaysia dalam urusan organisasi hingga infrastruktur sepak bola.
“Jika saja mereka mampu melakukannya, saya rasa Indonesia bisa jadi raksasa sepak bola. Ada banyak talenta dari klub-klub yang ada dengan gairah yang besar pada sepak bola,” ucapnya.
“Jika saja infrastruktur bisa dibenahi, saya rasa Indonesia akan bangkit. Terpenting adalah bagaimana membenahi infrastruktur dan organisasinya,” pungkas Robert. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…