BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Peserta Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang akan ikut tes kemampuan dasar, harus data tepat waktu.
“Kalau datang terlambat, maka akan langsung dinyatakan gugur,” ujar Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung Yayan Ahmad Briliana, Kamis (30/1/2020)
Yayan menegaskan, tidak ada toleransi , bagi peserta yang terlambat satu menit pun. Bahkan untuk peserta yang kebagian jadwal pertama, harus datang lebih awal di hari pertama tes. “Ini mengantisipasi, ada kunjungan dari wali kota. Sehingga peserta tes harus datang lebih awal,” terang Yayan.
Yayan mengatakan, sebanyak 6.609 peserta dipastikan akan mengikuti tes berbasis komputer.
“Tes CASN Kota Bandung digelar di Graha Batununggal Indah Komplek Perumahan Batununggal Indah, Jalan Batununggal Indah IX No.2, Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung,” ujar Yayan.
Seleksi selama dua hari 12-13 Februari 2020. Peserta dibagi ke dalam 5 sesi tes setiap hari, dengan jumlah peserta dalam satu sesi sebanyak 670 peserta. Tes selama 90 menit , setiap peserta harus berpakaian atas putih dan bawah hitam serta sepatu hitam. “Bagi perempuan berhijab pakai putih,” ujarnya.
Yayan minta kepada peserta agar memperhatikan pengumuman melalui situs resmi Kota Bandung. https://www.bandung.go.id atau http://bkpp.bandung.go.id. “Semua persyaratan sudah tercantum di sana,” katanya.
Yayan mengatakan, semua kebutuhan tes , laptop, gedung dan peralatan sudah siap karena dana sudah dianggarkan. “Khusus untuk seleksi CASN dialokasikan Rp 1 miliar,” ujar Yayan.
Yayan berharap biaya seleksi yang cukup besar memakan dana APBD bisa mendapatkan calon-calon abdi negara terbaik di negeri ini .
“Hasil seleksi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah yang mampu bekerja secara profesional, berintegritas, dan mampu melayani masyarakat,” harap Yayan.
Kepada para peserta, Yayan mengingatkan, untuk membawa KTP elektronik, dan kartu peserta ujian.
“Jangan membawa yang tidak perlu, seperti perhiasan dan alat komunikasi yang terlalu canggih,” terangnya.
Bahkan, lanjut Yayan, untuk alat komunikasi seperti HP, juga harus dititip ke panitia. “Nanti peserta dipersilahkan untuk menitipkan barang-barang yang dianggap tidak perlu, ke panitia,” tambahnya.
Peserta dapat mengenali panitia melalui baju yang dibuat seragam. Agar tidak ada lagi tindak kriminal yang terjadi saat ujian. (Put)