BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung tidak punya data rinci terkait keberadaan kerajaan fiktif di Kota Bandung.
“Kita hanya bisa memastikan, bahwa kerajaan fiktif itu, tidak ada di Kota Bandung,” ujar Sekretaris Badan Kesbangpol, Inci Darmaga, kepada wartawan, Selasa (4/2/2020).
Inci mengatakan, untuk hal-hal rinci seperti jumlah persis dari pengikut Sunda Empire dan King of The King, pihaknya tidak memiliki data pasti.
“Termasuk data dari kalangan mana mereka berasal. Atau data nama-nama mereka secara rinci,” papar Inci.
Menurut Inci, mereka yang mudah terbujuk, kemungkinan adalah orang-orang yang memiliki latar pendidikan yang tidak terlalu tinggi.
“Buktinya, mereka sangat mudah dipengaruhi ketika ada pemaparan mengenai sejarah berdirinya suatu kerajaan,” katanya.
Mereka juga sangat mudah diimingi-imingi kemudahan mendapatkan tambahan ekonomi yang menguntungkan.
Karenanya, menurut Inci Pemkot Bandung meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hal muluk-muluk yang tidak masuk akal.
“Untuk mencegah semakin menyebar paham-paham ini, juga agar tidak bermunculan lagi kerajaan-keraan baru, kami bekerjasama denngan aparat kewilayahan, agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap ajakan atau yang tidak masuk akal dan muluk-muluk,” paparnya.
Secara kelembagaan, Pemkot Bandung bekerjasama dengan Forkopinda untuk meningkatkan pancasila. “Hal ini dilakukan, masyarakat umum paham dan betul-betul bisa bentengi dengan kecintaan terhadap Republik Indonesia,” pungkasnya. (Put)