BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Wali Kota Bandung Oded M Daniel mengaku pihaknya akan mengevaluasi DPKP3 (Dinas Perumahan dan Kawasan, Permukiman, Pertanahan dan Pertanaman Kota Bandung), pasca dipakainya asset Pemkot Bandung menjadi pabrik ektasi.
“Antara aset pemkot yang disewakan kepada masyarakat sebagai hunian itu hal lain sendiri. Artinya kebijakan tanah itu disewakan untuk hunian, ketika seperti itu bukan hanya di sewaan Pemkot saja dimana pun urusan itu terjadi semua harus ditertibkan,” ujarnya, kemarin.
Ia menyebutkan prihal evaluasi pengguna lahan aset Pemkot, menurutnya secara reguler sudah dilakukan oleh dinas terkait DPKP3 (Dinas Perumahan dan Kawasan, Permukiman, Pertanahan dan Pertanaman Kota Bandung).
Sedang saat disinggung apakah Pemkot Bandung kecolongan. Kata Oded jangan dibahas masalah tersebut.
“Tidak usah bicara kecolongan atau tidak, malah saya mengapresiasi aparat dan masyarakat yang bisa mengungkap masalah ini. Saya cek ternyata lebih satu tahun, lihat bangunan dan didalamnya kayanya udah lama kita tunggu aja hasil investigasi,” papar Oded lagi.
Oded juga menyebutkan jika kejahatan bisa saja terjadi dimana saja, bukan hanya di asep Pemkot Bandung.
Karenanya, Oded meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam memantau kondisi sekitarnya. Oded menerangkan, bukan tidak mungkin, tetangga kiri kanan yang rumahnya bersebelahan dengan bangunan pabrik narkoba sudah diajak bekerjasama.
“Kan pembuatan narkoba ini menggunakan mesin, sedangkan mesin mengeluarkan suara yang berisik,” tambahnya.
Meskipun demikian, Oded menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang sudah membantu terbongkarnya kasus ini. (put)