Horas Djulius : Dedikasi Penuh Kembangkan Generasi Bangsa yang Berkualitas

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMMenjadi seorang pengajar bagi Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan (Unpas) Dr. H. Horas Djulius, SE adalah sebuah panggilan hidup.

Sejak lulus S1 pada tahun 1995 ia pun mendaftar menjadi staf pengajar di Unpas dan pada tahun 1996 diangkat menjadi asisten dosen, sejak itu ia pun fokus menjadi dosen di Unpas yang tak terasa telah menginjak tahun ke 24 pada tahun 2020 ini.

Mengajar bagi ayah dari tiga putera ini juga bukan hanya merupakan ruang pengabdian, namun juga selaras dengan motto hidupnya untuk memberikan nilai kepada lingkungan serta melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

“Memang cita-cita saya ingin menjadi seorang dosen, di samping itu saat saya berkuliah dulu, meski bukan mahasiswa yang paling pintar di kelas, namun saya aktif memberikan pendapat saat perkuliahan berlangsung. Dari sana banyak teman saya yang mengatakan bahwa apa yang saya jelaskan mudah dipahami sehingga sangat cocok menjadi dosen. Sehingga semakin memantapkan saya, di tambah dengan menjadi dosen saya bisa berperan untuk membantu generasi mendatang menjadi para penerus  yang unggul,” paparnya kepada pasjabar Senin (2/3/2020).

Sebelum menjadi ketua Prodi Ekonomi Pembangunan pada Tahun 2020, lulusan S1 Unpad jurusan Ekonomi Pembangunan tahun 1990-1995,

S2 Unpad jurusan Ekonomi Pembangunan tahun 1998-2000 dan S3 Unpad jurusan Ekonomi Pembangunan lulus tahun 2005 ini pun menjadi kepala UPT penelitian.

“Banyak suka maupun duka yang saya lalui sebagai dosen. Saya sangat senang dengan mahasiswa yang pintar, senang juga saat bertemu dengan alumni yang sukses dalam meniti karir dan telah meraih keberhasilan. Di sisi lain menjadi dosen juga memiliki tantangan untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan meski berada dalam beberapa kondisi yang kurang mendukung,”  terang pria kelahiran Jakarta, 8 Juli 1971.

Dalam mengajar lanjut Horas, selain memberikan mata kuliah, ia juga kerap menyampaikan motivasi kepada para mahasiswanya.

“Saat saya mengajar mata kuliah yang berkaitan dengan statistika atau matematika namun mahasiswa mengalami kesulitan dalam mencerna ilmu, saya sejenak menghentikan materi dan menyampaikan semangat atau motivasi terlebih dahulu kepada para mahasiswa saya,” tambahnya.

Horas juga melanjutkan bahwa ia senantiasa mengingatkan mahasiswa untuk memiliki visi hidup kedepan, Di mana karir bukan hanya bekerja, tapi juga nilai apa yang bisa hasilkan dan bagikan kepada lingkungan dan masyarakat.

“Dosen memiliki peran yang cukup penting dalam proses belajar mengajar di mana saat usia perkuliahan antara 18 sampai 23 tahun merupakan masa keemasan untuk mengembangkan diri serta menentukan visi dan misi dirinya, oleh karena itu seorang dosen juga harus menjadi mentor diskusi yang baik bagi mahasiswanya,” tandasnya.

Horas juga menyampaikan bahwa pendidikan yang paling baik adalah pendidikan yang membentuk karakter, dan sumber nilai karakter ada dari mulai nilai agama dan nilai budaya. Di mana budaya adalah sebuah kekayaan yang tidak bisa digantikan oleh mesin ataupun artificial intelligence.

“Mengembangkan karakter bukan berarti mengesampingkan teknologi informasi, namun pengusasan teknologi yang tidak dibarengi dengan karakter yang baik semuanya merusak atau desktruktif,” jelasnya.

Kedepannya Horas juga berharap bahwa dunia pendidikan akan mampu menjawab tantangan di era   disrupsi bahwa pendidikan harus tetap humanis dan tidak fokus mengandalkan teknologi otomatosasi yang tidak membutuhkan sentuhan manusia. Karena pendidikan bukan hanya mentransfer ilmu tapi juga menciptakan karakter yang mampu beradaptasi keluar di era disrupsi.

“Terakhir saya juga menyampaikan harapan untuk Unpas semoga bisa tetap menjadi pelita pendidikan di Indonesia terutama di Jawa Barat dan semoga saya dapat menjadi bagian dari elemen penerang itu, saya dapat terus berkontribusi dan dalam pengembangan ilmu semoga saya bisa menjadi visionary leader bagi mahasiswa saya,” pungkasnya menutup perbincangan. (Tan)

admin

Recent Posts

Pestapora 2024: Pertamina Fastron Hadirkan Edukasi Otomotif di Tengah Festival Musik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pertamina Fastron siap memeriahkan festival musik Pestapora 2024, yang akan diadakan di…

8 menit ago

Harga Pangan Naik: Cabai Rawit Merah Sentuh Rp46.000 per Kg

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan pada Jumat (20/9/2024) pagi. Dilansir dari…

1 jam ago

Dedi Mulyadi Tekankan Pentingnya Keadilan dalam Dialog Kebhinekaan di Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menghadiri acara Dialog Kebhinekaan di…

3 jam ago

RSUD dan Dinsos Bandung Gelar Khitanan Massal untuk 60 Anak

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung bersama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)…

3 jam ago

Keseimbangan Hubungan Antarmanusia

Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ajaran…

7 jam ago

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

13 jam ago