PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pasundan senantiasa menciptakan lulusan yang berkarakter dan berkulitas, sebagaimana visinya yakni mewujudkan program studi unggulan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia profesional dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Perencanaan Keuangan yang menjunjung tinggi nilai islam dan budaya sunda serta berwawasan global di tahun 2021.

Program Ekonomi Pembangunan  dahulu dikenal program studi IESP (Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan) selama kurang lebih 27 tahun berkiprah telah banyak menghasilkan Sarjana Ekonomi yang bekerja di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.

Sebagai Program Studi Ilmu Ekonomi dengan jumlah mahasiswa terbesar diantara Perguruan Tinggi swasta di Jawa Barat, Prodi Ekonomi Pembangunan senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan pasar pengguna lulusan disertai upaya terus-menerus untuk meningkatkan mutu Program Studi maupun lulusan yang dihasilkan. Di mana pada saat ini Program Studi telah mencapai akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

Ketua prodi Ekonomi Pembangunan,  Dr. H. Horas Djulius, SE mengungkapkan bahwa prodi Ekonomi Pembangunan FEB Unpas juga memiliki misi untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran dalam Bidang ekonomi dan keuangan, meningkatkan mutu karya tulis ilmiah dan jumlah hasil penelitian serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat.

“Kami juga berupaya mendorong dan mengembangkan sikap serta pemikiran yang kritis, kreatif, dan realistik yang berlandaskan semangat religius, berbudaya sunda, dan berwawasan global serta membentuk kader-kader pemimpin dalam bidang ekonomi, pembangunan, dan keuangan yang memiliki kepekaan terhadap lingkungan,” tandasya kepada Pasjabar Senin (2/3/2020).

Dengan visi dan misi tersebut diharapkan dapat menghasilkan Sarjana Ekonomi yang memiliki kemampuan dan keahlian menganalisis dan memecahkan masalah serta mampu memprediksi keadaan perekonomian dan keuangan serta kemampuan untuk bekerja pada berbagai bidang yang berhubungan dengan kompetensi keilmuannya dan bersifat terbuka, adaptif serta tanggap terhadap perubahan-perubahan ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

“Disamping itu juga memiliki kemampuan memimpin dalam berbagai organisasi ekonomi dan keuangan dengan berlandaskan jiwa religius dan berbudaya sunda dan berwawasan global,” tambahnya.

Para lulusan sesuai dengan pembelajaran diproyeksikan menjadi perencana pembangunan, perencana keuangan baik di perbankan maupun lembaga keuangan bank dan non bank, menjadi peneliti dan konsultan ekonomi serta menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha.

Lembaga kemahasiswaan dan himpunan mahasiwa pun saling berkaitan atau berintegrasi dalam rutinitas proses belajar mengajar maupun penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang ilmu ekonomi pembangunan.

“Untuk para  dosen kami juga memiliki agenda diskusi bulanan mengenai berbagai hal baik penelitian, workshop, PMB dan belum lama ini kami juga terlibat seminar dengan  tema inovasi ekonomi,” tambahnya.

Di era  disrupsi ini, lanjut Horas  pihak kampus tidak hanya membekali mahasiswa dalam hal  akademik saja, namun juga karakter di mana dibentuk jiwa wirakarya yang tidak cepat menyerah, inovatif, adaptif dengan perubahan, siap menbangun jejaring,  serta dibungkus dengan nilai agama dan budaya.

“Target kedepan tentu kami akan membuka diri agar masyarakat lebih mengenal kami, melakukan pengembangan studi. Di samping itu para dosen kedepan memiliki penelitian yang mengintegrasikan riset dengan mata kuliah yang diampunya juga berintegrasi dengan  riset mahasiwa dan berintegrasi dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (Tan)