PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Bagi warga Bandung dan sekitarnya, melihat jerapah tentu adalah hal langka. Sebab, hewan ini tak ada di Bandung. Terakhir kali ada jerapah di Bandung adalah di Kebun Binatang Bandung lebih dari 7 tahun lalu.

Sayangnya, satu-satunya jerapah itu mati mengenaskan. Sebab, jerapah itu mengonsumsi berbagai makanan secara sembarangan. Bahkan, isi perutnya terdapat sampah hingga plastik.

Tapi, sejak 1 Maret 2020 jerapah kembali hadir di Kebun Binatang. Bukan hanya satu, tapi sepasang. Jerapah jantan diberi naman Kemal dan betina bernama Tania. Usia masing-masing jerapah itu berkisar sekitar 3 tahun.

Jerapah jantan didatangkan dari Taman Safari Indonesia di Bogor dan betina dari Taman Safari Prigen Pasuruan. Sepasang jerapah ini ditempatkan di Zona Afrika, area baru di Kebun Binatang Bandung.

Zona Afrika ini berisi delapan jenis satwa khas dari benua Afrika. Selain jerapah, di antaranya ada gnu dan waterbuck. Area ini adalah kawasan terbuka dengan ukuran 70×50 meter. Semua hewan ditempat di satu area.

“Konsep Zona Afrika ini sengaja dibuat satu wilayah agar efisien dari segi tenaga kerja dan sisi kandang,” kata Marketing Communication Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi’i.

Dengan konsep satu luasan area digunakan bersama, satwa di Zona Afrika akan lebih leluasa beraktivitas. Mereka tak lagi terkurung di kandang yang sempit. Sehingga, tingkat stresnya diharapkan jauh lebih kecil dan kesehatannya lebih maksimal.

Zona Afrika ini sebenarnya belum diluncurkan atau dibuka secara resmi. Tapi, sejak 1 Maret lalu pengunjung bisa melihatnya karena penghalang area ini sudah dibuka.

“Ini sekarang masih dalam tahap pembenahan. Hewannya juga sedang dilatih, terutama jerapah agar bisa mendekat ke area panggung khusus untuk bisa diberi makan pengunjung,” jelas Aan, sapaan akrabnya.

Karena belum dibuka untuk umum, pengunjung hanya bisa melihat hewan-hewan ini tanpa berinteraksi seperti memberi makan. Area panggung khusus pun masih ditutup dan terlarang dimasuki.

“Mudah-mudahan dua-tiga mingguan lagi Zona Afrika ini sudah bisa di-launching,” ucap Aan. (ors)