BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Berawal dari seorang bidan menolong seorang ibu yang hendak melahirkan di musholah, Rumah Bersalin Cuma-cuma beralamat di Jalan Holis, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat akhirnya tercetus.
Semula rumah bersalin gratis ini hanya dibuka pada bulan Ramadhan saja, diperuntukkan bagi kaum dhuafa yang akan menjalani proses persalinan.
“Awal mula berdirinya RBC itu dari kisah seorang relawan yang membantu persalinan di mushola sinergi foundation, kemudian tercetuslah persalinan gratis untuk dhuafa tepatnya pada bulan Ramadan waktu itu,” Kata Dewi Lestariningsih, Am.Keb selaku Supervisor Rumah Bersalin Cuma- Cuma di Bandung, belum lama ini.
Semula, rumah bersalin gratis ini hanyalah klinik, seiring berjalannya waktu kemudian berubah menjadi Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) setelah mendapat tanah wakaf.
“Karena donasinya juga mungkin bertambah maka dibentuklah klinik, klinik Pratama RBC itu ada di jalan Holis, disana dulunya ngontrak, Kemudian kita pindah ditanah wakaf ini,” jelasnya.
Rumah bersalin gratis ini kini menjadi angin segar bagi para dhuafah, terlebih lagi bagi mereka yang tidak memiliki jaminan kesehat dari pemerintah.
“Rumah bersalin cuma – cuma ini kita dirikan untuk membantu kaum dhuafah yang tidak mampu untuk biayai persalinannya, apalagi mereka tidak memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah,” ujarnya.
Tidak ada perbedaan dalam pelayanan di rumah sakit bersalin cuman – cuma ini, semua pelayanan sama bagi para pasien. Pasien mendapat pelayanan dari mulai awal kehamilan hingga persalinan, bahkan hingga anak maupun ibu sakit juga mendapat pelayanan.
“Untuk pelayanan sendiri kita mulai dari kehamilan, kemudian persalinannya, proses KB, masa nifasnya kemudian ketika anak sakit dan ibu sakit dan imunisasinya kita layani,” pungkas Dewi.
Ditanya soal pasien yang datang kerumah sakit ini, Dewi menjelaskan bahwa rumah bersalin cuma-cuma ini melayani pasien setiap harinya tidak kurang dari 50 pasien. Banyak pasien yang memeriksakan kehamilannya, memeriksakan kesehatan anaknya, dan berbagai macam layanan untuk ibu hamil maupun pemeriksaan kesehatan anak.
“Kalau sekarang untuk pasien kalau dihitung ramai Alhamdulillah ramai, karena dari layanan sendiri sehari bisa sampai 20 hingga 50 pasien,” jelasnya.
Untuk pasien sendiri memiliki kriteria khusus, yaitu mereka yang memiliki kriteria delapan golongan penerima zakat. Nantinya jika sudah terverifikasi maka pasien akan dijadikan member.
“Kalau untuk kriteria pasien karena kita penyalur dana zakat maka yang diutamakan 8 golongan penerima zakat sendiri nanti akan diverifikasi setelah verifikasi diterima baru mereka akan dijadikan member nantinya,” tuturnya.
Diharapkan rumah bersalin cuma-cuma ini bisa menjadi solusi bagi kaum dhuafah yang akan menjalani proses persalinan. (fal)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…