BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar konferensi pers di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, pada Minggu (15/3/2020) pagi.
Hal itu dilakukan untuk menyikapi virus corona alias COVID-19 yang kini sudah menjadi pandemi. Apa saja pernyataannya?
- Menyikapi status pandemi global COVID-19, Pemerlntah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk melakukan percepatan penanganan dan pencegahah penyakit ini, mengingat serangan virus Ini tak kenal batas negara, maka Jabar dengan jumlah penduduk lebih kurang 50 juta jiwa juga harus sigap dalam mengantisipasi. Apalagi juga dari 96 pasien positif COVID-19 di Indonesia, dua di antaranya balita.
- Salah satu fokus yang akan dilakukan dengan melakukan pengujian spesimen penyebaran COVID-19, yakni pada orang terduga terinfeksi penyakit ini, juga pada mereka yang berisiko tertular atau yang melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.
- paya ini ditempuh dengan mengerahkan segenap sumber daya yang ada, Jabar mempunyai alat dan tempat pengecekan dengan standar Bio Safety Level 2+, dalam hal ini UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar. Labkes Jabar berkoordinasi dengan Lab Mikrobiologi dan Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi lnstitut Teknoiogi Bandung (ITB).
- Dalam teknis pelaksanaan, spesimen yang diambil dari setiap sampel sebanyak 2 set spesimen. Untuk satu set spesimen akan dikirim ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan, dan 1 set spesimen dikirim ke Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk diperiksa. Laporan hasil pemeriksaan tetap akan disampaikan dan dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operation Center (PHEOC).
- Upaya pengujian spesimen ini sudah saya sampaikan kepada Presiden, dan kami bergerak tetap selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Langkah ini akan membantu dalam percepatan pengendalian penyebaran karena kalau hanya mengandalkan Balitbangkes Kementerian Kesehatan akan memakan waktu.
- Pelacakan juga akan kami Iakukan, yang menjadi perhatian terkait pasca sebuah seminar di Bogor, tanggal 25-28 Februari 2020 karena dua orang perserta di antaranya di Solo, Jawa Tengah positif terinfeksi COVID-19, dan satu meninggal.
- Penelusuran juga akan kami Iakukan sehubungan pasca tablig akbar di Masjid Sri Petaling, Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 28 Februari 1 Maret 2020. Dalam tablig akbar ini ada peserta dari Jabar, hal ini perlu dilacak karena peserta warga Malaysia dan Brunei Darussalam juga positif COVID-19.
- Saya juga mengeluarkan surat edaran untuk peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan COVID-19 kepada seluruh OPD. Penyelenggaraan kegiatan yang berdampak pada pengumpulan massa, juga studi banding ke dalam, maupun luar negeri, seminar dan kegiatan sejenis lainnya supaya ditunda.
- Kita harus bekerja ekstra keras dalam percepatan pengendalian COVID-19 ini, terutama untuk meninimalisir orang terinfeksi, maupun korban. Masyarakat juga tetap terlindungi. Semoga pandemi ini dapat cepat diatasi.
- Saya telah mengetahui Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan mendukung penuh kebijakan tersebut demi keselamatan masyarakat Jawa Barat tercinta.
- Apabila kabupaten/ kota mengalami kendaIa teknis di lapangan dapat segera berkomunikasi ke provinsi, bantuan teknis akan diberikan, khususnya menyangkut alat-alat kesehatan. (ors)