BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua DKM Masjid Raya Jawa Barat, Muhtar Gandaatmaja mengatakan, pihaknya bukan menutup dan melarang dilakukannya Solah Jumat di Masjid Agung Jabar.
“Yang kami lakukan adalah memindahkan kegiatan Sholat Jumat, ke tempat lain,” katanya.
Demikian juga dengan Sholat Fardu, dilaksanakan sendiri-sendiri, tidak dengan berjamaah. Karena, dengan berjamaah itu akan melibatkan banyak orang.
“Kalau mau berjamaah, satu baris saja di masjid Agung ini kapasitasnya sampai 1.500 orang,” katanya.
Dalam sekali pelaksanaan Sholat Jumat, jamaah bisa mencapai 13 ribu orang. Sedangkan untuk majelis ta’lim, ada yang jamaah nya sampai 10 ribu. Jumlah majelis taklim di Masjid Agung ini, juga sampai 40 majelis ta’lim. Sedangkan dalam kondisi harian melaksanakan Sholat Berjamaah sampai 1.500 orang.
Pengambilan keputusan ini, menurutnya juga bukan tanpa alasan. “Dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat manusia, dan berdasarkan surat edaran dari gubernur dan wali kota, kami memutuskan untuk memindahkan pelaksanaan Sholat Jumat sampai ada pemberitahuan lebih lanjut atau kondisi sudah memungkinkan,” paparnya.
Muhtar menegaskan, keputusan itu juga diambil setelah masyarakat banyak mempertanyakan kejelasan mengenai kegiatan di Masjid Raya Jawa Barat.
“Keputusan ini juga diambil setelah melalui rapat dengan dewan imam di masjid yaitu menghadirkan imam besar Prof H. Rahmat Syafi,” terang nya. (Put)