BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menyebutkna pemeriksaan awal COVID-19 ini akan diprioritaskan lebih dulu di wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) yang tingkat kewaspadaanya lebih tinggi dibanding daerah lainnya.
“Test kita akan kita salurkan ke wilayah Bodebek. Contoh kemarin Bekasi asalnya nol jadi sembilan orang yang positif korona. Wilayah ini waspadanya lebih tinggi dan disiplin karena episentrum ada di Jakarta,” jelas Kang Emil, Sabtu (21/3/2020).
Sementara itu, sejumlah kepala daerah di Jabar hari ini melakukan tes COVID-19. Mereka adalah Wali Kota Bekasi, Wali Kota Depok, Wali Kota Bandung dan Bupati Bogor.
“Saya dahulukan dulu kepada kepala daerah yang di lingkungan ada data positif, hasilnya nanti malam, besok kita umumkan, sehingga masyarakat tenang kepala daerahnya sehat seperti saya yang sudah dites sama isteri dan hasilnya negatif,” ujarnya.
Sementara itu pola rapid test COVID-19 yang sedang dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk sementara hanya menyasar orang dengan pola sosial yang dekat dengan penyakit ini.
“Kami tes dulu pada pola sosial dekat penyakit ini, yaitu mereka yang bepergian, mereka yang merawat, kelompok PDP dan keluarga nya, itu dulu,” katanya.
Hal ini karena keterbatasan test kit yang dimiliki. Tes kepada masyarakat umum akan dilakukan setelah pemerintah pusat mengirimkan test kit COVID-19 yang jumlahnya ribuan.
“Kebijakan itu belum memungkinkan karena kita baru punya 500-an test kit. Kalau ada drop dari pemerintah pusat yang jumlahnya ribuan itu masuk tahap dua bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, baru ujungnya kalau jumlahnya sangat banyak ke masyarakat umum yang memang ingin mengetes secara mandiri,” jelas Gubernur.
Hasil dari rapid tes tersebut akan keluar dalam waktu lima jam. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar kini juga sudah dapat digunakan untuk laboratorium rujukan COVID-19 karena sudah memenuhi persyaratan.
“Labkes Jabar sudah diakui, kan kemarin proses administrasi, per hari ini sudah masuk, hasilnya Labkes Jabar sama dengan pusat dan diumumkan jadi laboratorium rujukan,” katanya.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, Pemda Provinsi Jabar telah menggelontorkan dana sebesar Rp48 miliar untuk penanganan COVID-19. Setengah dari dana tersebut digunakan untuk membeli test kit dari Korea Selatan yang dinilainya lebih canggih dan cepat.
“Test kit yang digunakan Labkesda Jabar adalah tes kit yg teknologinya datang dari Korea Selatan. Tesnya menggunakan pola swab yaitu di hidung dan tenggorokan, makanya mahal karena ada dua alat,” tuturnya. (*/tie)