BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Aktif mengembangkan diri bagi mahasiswi Jurusan Sastra Inggris semester VIII Universitas Pasundan Bandung, Muthi Arina Maulana atau yang biasa dipanggil Muthi sudah ia lakukan sejak kecil.
Ia pun sering mengikuti lomba yang berhubungan dengan seni sejak umur sepuluh tahun dan mendapatkan beberapa penghargaan kejuaraan dari lomba lomba tersebut. Gadis kelahiran Bandung, 22 April 1997 ini pernah lolos seleksi FLS2N membatik sampai tahap kota pada saat SMP dan untuk prestasi yang terbaru, ia menjadi Panelist Adjudicator National Debating Competition 2019.
“Saya memiliki motto Do your best. Di setiap kesempatan, kalau saya tidak melakukan yang terbaik untuk sebuah kegiatan atau sesuatu hal, saya akan menyesal di hari berikutnya. Jadi saya selalu berusaha melakukan yang terbaik agar saya tidak menyesalinya di kemudian hari,” terangnya yang juga sering di sapa Muthi Kajol oleh teman-temannya karena dianggap mirip orang India.
Untuk hobi, penfavorit warna hitam ini bercerita bahwa ia senang membuat sketsa, bernyanyi dan membaca. Di mana dari membuat sketsa ia bisa belajar bersabar demi mendapatkan hasil yang memuaskan, karena biasanya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuat detai di sketsa.
“Saya juga suka menyanyi karena saya bisa berkeluh kesah tentang apa yang saya rasakan tanpa terdengar seperti mengeluh serta membaca, karena dari membaca saya bisa banyak memberikan informasi untuk diri saya sendiri agar saya bisa membuat karya, entah itu karya tulis ataupun karya seni. Juga karena saya mahasiswa Sastra inggris, membaca bukan hanya sebuah hobi untuk saya tapi juga kebutuhan,” tandas penyuka makanan pedas dan gurih.
Pemilik tinggi 162 cm ini juga berharap kedrpannya dapat segera menyelesaikan skripsinya dengan sebaik baiknya dan berharap mendapatkan hasil yang baik pula.
Selain itu, ia pun ingin bisa membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa ia bisa berguna dan menjadi kebanggaan keluarga dan instansi.
“Untuk cita-cita saya pada awalnya menjadi sesuatu yang cliche. Terkadang apa yang saya inginkan saya rasa tidak sesuai dengan apa yang saya bisa lakukan. Terkadang saya memiliki cita-cita yang berubah-ubah sesuai dengan pencapaian terdekat yang berhasil saya lakukan misalnya karena saya memiliki IPK yang lumayan, mungkin saya bisa menjadi pengajar? Atau karena saya memiliki bakat dalam seni, mungkin saya bisa menjadi seniman? Bahkan terkadang saya juga hanya menjalani hidup saya dan mengikuti arus tanpa tahu apa sebenarnya cita-cita yang ingin saya capai,” paparnya.
Namun, lanjut Muthi semenjak ia tahu sebuah boy group Korea Selatan bernama BTS atau Bangtan Boys, yang terkenal akan lirik-lirik lagunya yang memotivasi, ia menjadi malu pada dirinya sendiri. Dalam salah satu lagunya yang berjudul No More Dream, mereka menyebutkan “I wanna big house, big cars, and big rings. But in reality I don’t have any big dreams” dari bait ini ia merasa malu karena begitu banyak hal yang ia ingin dapatkan tapi bahkan ia tidak memiliki mimpi yang seharusnya merupakan tujuan yang ia usahakan dalam hidup.
“Dari sana saya memutuskan untuk memiliki satu cita-cita berupa profesi yang ingin saya gapai. Namun saya akan menyimpannya sendiri untuk diri saya sampai saya benar-benar menghidupkan profesi itu. Yang jelas profesi yang saya inginkan ini berhubungan dengan international languages, public speaking, dan hospitality, sebuah profesi yang menurut saya sesuai dengan passion saya dan juga jurusan kuliah saya saat ini,” terang penyuka makanan pedas dan gurih.
Adapun kesibukan Muthi saat ini ialah baru saja menyelesaikan On Job Training di Saudia Airlines dan sedang menyusun skripsi. Selain itu ia juga menjadi asisten dosen di Universitas Pasundan Bandung untuk mengajar di Lab Bahasa. Sebagai pekerjaan sampingan, ia memiliki usaha lukis Henna dan sebagai pengisi waktu luang, ia membuat Youtube di channel Muthi Arina.
“Mengenai tokoh idola saya adalah BTS (Bangtan Boys) sebuah grup asal Korea Selatan. Saya awalnya bukan penyuka musik K-pop. Suatu hari saya tidak sengaja melihat sebuah video wawancara di Youtube dengan tamu tujuh orang Asia yang menggunakan kostum warna-warni. Jawaban-jawaban mereka di video tersebut saya rasa sederhana, namun saya bisa melihat ada antusiasme, keceriaan, dan ketulusan dari ketujuhnya. Semenjak saat itu saya mencoba mendengarkan lagu lagu mereka dan melihat terjemahan dari setiap liriknya,” terangnya.
Sebagai mahasiswa sastra, lanjut Muthi ia merasa lirik lagu mereka bukan sekedar rangkaian kata-kata yang memiliki irama, tapi ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan di dalamnya. Ada semacam emosi yang membuat ia memahami banyak hal yang tidak diajarkan oleh siapapun sebelumnya. Ia seperti mendapatkan sebuah semangat baru dan ia seperti didorong untuk menjadi versi terbaik dari dirinya.
“Jadi jika ada orang yang bertanya mengapa kamu mengidolakan BTS, saya akan menjawab karena lagu mereka membantu saya untuk mengetahui diri saya dan bagaimana saya harus menyikapi lingkungan sekitar saya,” jelasnya.
Adapun untuk sosok yang menginspirasinya Muthi berkata bahwa kakeknya adalah seseorang yang begitu dikaguminya. Di mana dulu merupakan seorang TNI Angkatan Udara dan menjadi figur yang mencontohkan kepadanya bagaimana menjadi seorang pribadi yang disiplin, dan berguna untuk manusia lain.
“Makna hidup bagi saya yakni management. Bagaimana kita mengatur segala hal sedemikian rupa sehingga segala sesuatunya bisa bermanfaat bagi kita dan orang disekitar kita,” ulasnya.
Sementara itu untuk hal yang membuatnya selalu bersemangat, sulung dari dua bersaudara ini berkata bahwa keluarga adalah sumber semangat baginya. Sebab dari keluarga ia merasa memiliki tanggung jawab, melakukan semuanya sebaik yang bisa ia lakukan karena ia ingin keluarganya mendapatkan hal yang terbaik pula.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan untuk para pejuang kehidupan di luar sana. Kalian harus ingat bahwa kalian bukan satu-satunya yang berjuang sekeras itu untuk mendapatkan sesuatu yang kalian inginkan. Kita semua juga melakukan hal yang sama. Jadi jika ditengah-tengah perjuangan, kalian merasa ingin menyerah, ingatlah bahwa kalian tidak sendirian. Kita berusaha bersama walaupun di tempat yang berbeda. Jadi semangat ya,” tutupnya menutup diskusi. (Tan)
WWW.PASJABAR.COM -- Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengungkap alasan tidak ada pemain senior dari Liga 1…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan banjir akibat hujan dengan…
WWW.PASJABAR.COM -- Shin Tae-yong memanggil 33 nama untuk menjalani pemusatan latihan di Bali, sebelum ambil…
CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM -- Habib Luthfi Bin Yahya memberikan pesan menyejukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…
KOTA BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan penghormatan dan apresiasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi Bio Farma Group, pada tanggal 25…