BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Para pemain Persib Bandung hanya menerima 25 persen dari gaji yang seharusnya dibayar manajemen. Itu karena kompetisi terhenti akibat pandemi virus corona atau COVID-19.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengatakan sejauh ini belum ada rencana pengurangan atau penambahan gaji pemain. Yang terpenting, gaji pemain tetap diberikan sesuai arahan dari PSSI sebanyak 25 persen.
Sebab, jika dikurangi, hal itu tentu akan membuat pemain tidak nyaman. Sebaliknya, jika besarannya ditambah, hal itu akan menjadi kecemburuan bagi pemain tim lain. Sehingga, konsisten membayar gaji 25 persen adalah jalan terbaik.
“Gaji pemain tetap 25 persen sambil nunggu (pandemi virus corona) selesai. Tidak mungkin langsung diputuskan,” kata Umuh.
Tapi, kondisi itu akan berbeda jika pemain ada yang memilih mundur dari Persib. Akan ada pembahasan khusus dengan sang pemain, termasuk soal penyelesaian hak dan kewajiban antara pemain dengan manajemen.
“Kalau pemain minta putus, ya sudah putus, kan lain cerita (jika pemain meminta menghentikan kerja sama),” jelas Umuh.
Rencananya, gaji sebesar 25 persen itu akan berjalan hingga Juni mendatang. Besaran gaji ini sudah diterima pemain untuk bulan April. Itu artinya, selama periode Mei-Juni, pemain akan tetap mendapatkan hak sesuai kebijakan.
“Sejauh ini sampai bulan Juni, itu kebijakan dari PT PBB,” ucap Umuh.
Tapi, kondisi itu akan berubah jika kompetisi menemui titik terang kapan akan kembali digelar. Sementara sejauh ini belum ada kejelasan meski ada beberapa wacana, mulai dari kompetisi dilanjutkan tapi tanpa penonton hingga kompetisi dihentikan dan digantikan turnamen.
Setelah ada kejelasan, manajemen akan kembali membahas soal gaji para pemain. Pembahasan juga akan dilakukan untuk ikatan kerja sama dengan sponsor yang saat ini turut terhenti sementara. (ors)