BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Para orang tua, terutama yang memiliki bayi dan anak-anak, biasanya punya persediaan obat penurun panas di rumah. Ini sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu si kecil mengalami demam atau panas.
Demam sendiri biasanya menjadi tanda dari beragam penyakit. Masalahnya, anda mungkin tak tahu demam yang dialami si kecil karena penyakit apa.
Solusinya, obat penurun panas akan diberikan untuk anak meskipun itu obat dari warung yang tentunya tanpa resep dokter. Anjuran pakai yang digunakan pun hanya mengacu pada keterangan di dalam kemasan obat. Amankan pemberian obat warung seperti ini untuk mengatasi demam si kecil?
Sebagai langkah awal, pemberian obat penurun panas diperbolehkan. Apalagi jika si kecil demam saat malam hari dan anda jauh ke pusat layanan kesehatan.
“Secara umum itu diperbolehkan, apalagi kalau kondisinya darurat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani.
Namun, anda sebaiknya tahu obat penurun panas seperti apa yang pas bagi si kecil. Sehingga, khasiatnya akan jauh lebih efektif ketika diberikan. Seperti apa obat yang tepat?
“Untuk obat panas yang disediakan di rumah itu, kalau anaknya masih bayi, coba diupayakan obat penurun panasnya itu adalah paracetamol yang dimasukkan lewat anus. Itu ada di apotek,” ujar Berli.
Kenapa harus lewat anus? Itu karena bayi tak semudah orang dewasa jika diberikan obat melalui mulutnya. Bahkan, bisa saja obat itu pada akhirnya malah dikeluarkan dari mulutnya alias muntah atau dimuntahkan.
Sedangkan jika si kecil sudah bisa minum obat dalam bentuk sirup, obat yang ideal adalah yang mengandung ibuprofen. Dengan cara ini, si kecil akan lebih mudah untuk mengonsumsi obatnya dibanding yang berbentuk tablet.
Berli pun menyarankan para orang tua bertanya ke petugas apotek jika memang tak tahu obat yang tepat untuk menurunkan panas si kecil. Jangan sampai obat yang diberikan justru tidak tepat. Apalagi, obat biasanya memiliki aturan pakai yang jangan diabaikan.
Kuncinya, sediakan obat penurun panas di rumah sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu si kecil demam. Jangan tunggu sampai demam dulu baru kamu mencari obat.
Tapi, jangan lupa, anda harus memeriksa tanggal kedaluwarsa obat sebelum diberikan pada anak. Jangan sampai karena panik anda memberikan obat kedaluwarsa dan ujungnya malah berdampak negatif.
Sementara jika demam si kecil masih berlanjut setelah diberikan obat, sebaiknya segera bawa ke pusat pelayanan kesehatan. (ors)