BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Di saat pandemi virus corona atau COVID-19, publik seolah disadarkan untuk pentingnya menjaga imunitas atau daya tahan tubuh. Hal ini diyakini sebagai modal dasar agar tidak mudah terjangkit penyakit, termasuk virus corona.
Publik pun kini sadar akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, serta berbagai langkah antisipatif lainnya. Tapi, hal itu ternyata belum cukup. Menjaga atau meningkatkan imunitas harus diimbangi hal lain yang tak kalah penting.
“Itu (berbagai langkah antisitif) memang benar dan itu memang penting. Tapi, selain jaga imun, menurut saya kita harus harus paling penting menjaga harapan dan paling penting juga kita menjaga pikiran,” kata motivator Merry Riana.
Berbagai langkah antisipatif itu menurutnya lebih condong bermanfaat untuk kesehatan jasmani, termasuk imunitas. Tapi, menjaga pikiran tetap sehat juga sangat penting.
“Mungkin kita mendengar istilah di rumah aja, sering kali kita di rumah aja, enggak ke mana-mana. Tapi pikiran kita ke mana-mana, kita mendengarkan berita, kita nonton hal-hal yang mungkin seringkali itu menakutkan, berita-berita hoaks, dan lain-lain,” jelas Merry.
Jika sering menyerap informasi yang cenderung ‘menakutkan’, hal itu justru berdampak buruk untuk pikiran. Otak pada akhirnya akan terpapar ‘virus’ lain selain virus corona.
“Kalau kita tidak membatasi hal-hal tersebut itulah justru akan membuat kita takut dan virus ketakutan itu yang justru akan melemahkan imun kita dan akhirnya membuat kita situasinya jadi lebih tidak baik,” tuturnya.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat menjaga pikiran positif dan tetap optimistis. Lakukan berbagai hal positif demi mengalihka perhatian dari berita-berita menakutkan yang akan membuat pikiran terjebak dalam ketakutan.
Intinya, semua langkah pencegahan yang dilakukan harus diimbangi dengan menjaga kesehatan pikiran. Dengan begitu, imunitas seseorang diyakini akan terjaga lebih baik dan meminimalisir terjangkitnya suatu penyakit. (ors)