BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Your life is as good as your mindset, itulah motto dari mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas), Raja Faisal Ramadhan atau yang akrab di sapa Raja atau Isal.
Hal itu juga yang membawa pemuda kelahiran Bandung, 1 Januari 1999 ini terus mengembangkan pemikiran dirinya ke dalam hal hal yang positif dan bisa memberikan manfaat untuk sesama manusia ke depannya.
“Dahulu saat Sekolah Dasar, saya ingin sekali menjadi dokter. Namun seiring berjalannya waktu ketika menginjak Sekolah Menengah Pertama, akhirnya pemikiran saya mulai terbuka untuk melakukan hal lain yaitu menjadi pengusaha, hal ini sebab saya juga termotivasi dari kedua orang tua saya yang terjun dan mencotohkan langsung hal tersebut di dalam kehidupan saya,” terang pemilik tinggi 184 CM.
Mahasiswa Unpas jurusan Teknik Lingkungan Semester VIII ini juga kini tengah menyibukkan diri dalam kegiatan perkuliahan seperti mengerjakan tugas kuliah dan lain sebagainya. Di samping itu, ia pun menjalankan tupoksinya, menjadi salah satu bagian dari kelembagaan mahasiswa fakultas teknik yaitu Federasi Mahasiswa (FEMA) FT UNPAS.
“Mengenai hobi, saya senang bermain Futsal, karena bisa menjadi media bersilaturahmi terhadap kerabat, saudara, dan sahabat,” terang penyuka warna Hitam dan Biru langit serta penggemar berat Sop buntut.
Ditanya soal tokoh idola, anak tunggal ini berkata bahwa sebagai seorang muslim ia mengidolakan sosok Nabi Muhammad SAW. Ia juga banyak terinspirasi oleh kedua orang tuanya.
“Adapun hidup yang saya maknai adalah mengenal diri sendiri dan bisa bermanfaat bagi sesama. Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup saat mengingat bahwa orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Melainkan karena mereka dibentuk untuk melalui kesukaran, tantangandan bahkan air mata,” ulasnya kepada pasjabar, Kamis (21/5/2020).
Raja juga sempat menyampaikan bahwa ada perjuangan yang belum tertuntaskan, doa yang belum terkabulkan, dan harapan yang belum terwujudkan. Karena hidup adalah serangkaian perubahan yang alami dan spontan. Jangan tolak mereka, karena itu hanya membuat penyesalan dan duka. Biarkan realita menjadi realita. Biarkan sesuatu mengalir dengan alami ke manapun mereka suka.
“Terakhir saya juga berharap, karena mungkin dari wabah COVID-19 ini dari semua kalangan banyak yang terdampak, mulai dari yang belajar dari rumah baik siswa maupun mahasiswa, dan juga pekerja yang WFH sampai yang di PHK, dan ada juga golongan pengusaha yang mengalami penurunan pada tingkat penghasilan sampai ada juga yang bangkrut. Semua kalangan berdoa agar situasi seperti ini segera selesai, karena semua merindukan kegiatan yg berlangsung seperti biasanya,” tutupnya. (Tan)