BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung menjadi tempat pelaksanaan seleksi Assesmen Calon Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Kementerian Agama RI untuk Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat secara daring yang berlangsung di gedung O. Djauharuddin AR dari tanggal 10-12 Juni 2020.
Sebanyak empat peserta yakni Adib, Aep Syaefudin Firdaus, Ajam Mustajam, dan Ahmad Handiman Romdony telah melewati dua tahap seleksi Calon Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yaitu Seleksi Computer Assisted Test (CAT) dan Tahapan Penulisan Makalah.
Sebelum pelaksanaan Assesmen, diadakan Acara Pembukaan yang langsung dibuka oleh Menteri Agama RI, H. Fahrul Razi, dan disaksikan secara daring oleh Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si yang didampingi oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK), Drs. H. Akhmad Lutfi, MM, Kepala Bagian Kepegawaian, Deni Supriadi, MM.
Fahrul Razi mengungkapkan selaku Menag dan jajaran Kemenag, dirinya tidak menitipkan satu nama pun untuk diperlakukan khusus pada Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Kementerian Agama ini.
“Saya garisbawahi, saya sebagai Menteri Agama dan semua jajaran Menteri Agama tidak menitip satu nama pun untuk diperlakukan khusus. Hal ini karena kita sudah punya pansel dan metode yang luar biasa, dan calon JPT yang mumpuni, maka kalau kita menitip satu orang, sama saja kita tidak menghargai metode yang telah disusun begitu baik. Kedua, tidak menghargai panitia seleksi yang dipilih dan merupakan orang-orang yang sangat berpengalaman dan menguasai di bidang ini. Ketiga, kita dzalim kepada calon-calon seleksi. Mengapa dzalim, katakanlah, setiap jabatan itu ada tujuh sampai delapan calonnya, kalau kita titip satu, berarti kita dzalim kepada tujuh yang lain, dan doa orang yang didzalimi sangat berbahaya bagi kita, dan sebagai orang beragama kita meyakini itu,” tandasnya.
Menurutnya, Kementerian Agama memerlukan banyak orang-orang pilihan yang tangguh, inovatif, dan kompak.
“Kita perlu banyak orang pilihan yang kompeten tangguh, inovatif, kompak untuk bersama-sama mengelola Kementerian Agama yang besar ini. Dan hari ini saya senang kita memasuki sebuah tahap untuk menentukan orang-orang yang tepat tersebut. Dengan pansel yang kompeten dan metode yang tepat serta peserta yang mumpuni, Insya Allah akan menemukan orang-orang yang kita butuhkan,” tambahnya.
Peserta yang mengikuti asesmen berjumlah 99 orang bagi 19 jabatan pimpinan tinggi Pratama (setingkat eselon II) di 25 lokasi yang ditunjuk sebagai panitia pelaksana baik di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) maupun di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi.
Menteri Agama sangat mengapresiasi pelaksanaan assesmen ini sekaligus panitia seleksi dan para penguji yang sudah diketahui kualitas kompetensinya sehingga diyakini dapat menyeleksi para peserta.
“Melihat assesmen ini merupakan pengalaman pertama saya setelah menjadi Menteri Agama RI dan saya bangga melihat peserta yang mengikuti sangat banyak dan mumpuni,” ujarnya.
Dengan optimis, Menag mengakui bahwa adanya Assesmen ini akan menghasilkan the rigth man or ladies yang akan menempati posisi sesuai dengan pengajuannya.
“Jangkauan tugas dan fungsi Kementerian Agama yang sangat luas, sangat membutuhkan SDM yang berkualitas dan kompak untuk bersama-sama mengelola Kementerian Agama dengan baik,” tuturnya.
Fahrul Razi pun berharap para peserta mampu melaksanakan Assesmen dengan baik dan lancar serta mengucapkan terima kasih kepada para pimpinan satuan kerja dan panitia seleksi yang sudah bekerja dengan tekun agar seleksi JPT tersebut dapat terselenggara dengan baik.
Mengenai pelaksanaan Assesmen Calon JPT Pratama di Kementerian Agama untuk wilayah Jawa Barat di UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini, Rektor, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si menuturkan bahwa pelaksanaan berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah proses berjalan lancar sesuai dengan arahan, bimbingan dari Menag pusat. Dengan adanya pelaksanaan seleksi assesmen calon JPT pratama di kampus tercinta ini menunjukkan kepercayaan Kemenag sangat tinggi terhadap UIN. Oleh karena itu segala kepercayaan ini harus kita jaga, pertahanan dan terus ditingkatkan dengan cara memberikan pelayanan prima pada peserta, mari kita melakukan kerjasama dan sama-sama kerja dengan segala potensi yang dimiliki masing-masing,” tansasnya. (*/Tan)