Orang Tua Siswa Resah dan Kecewa Pengunguman PPDB Online Error

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMPengunguman PPDB online pada Senin (22/6/2020) mengalami gangguan, hal ini membuat resah orang tua, sebagaimana yang disampaikan oleh ketua  Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Jawa Barat sekaligus orang tua yang mendaftarkan anaknya ke SMA pada tahun ini, Illa setiawati.

“Errornya pengunguman PPDB online sangat membuat resah karena membuat orang tua tidak tau anak diterima atau ditolak,” terangnya kepada pasjabar, Senin (22/6/2020).

Illa menambahkan bahwa anaknya  tidak diterima di sekolah negeri tanpa ada pemberitauan yang jelas dan alasan tidak diterimanya.

“Menurut saya proses PPDB online tahun ini sangat buruk karena sistem selalu tidak mendukung. Saya juga mengalami kesulitan dalam dari pendaftaran hingga hari ini pengumuman sangat sulit karena error,” tandasnya.

Menurut Illa ke depan sistem PPDB online perlu dibenahi agar tidak merugikan masyarakat dan Disdik dapat memperbaiki sistem informasi yang menjadi permasalahan.

Sementara itu  Meni Maryani (37) orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya ke SMP mengatakan bahwa proses PPDB saat ini masih belum baik karena ia mengalami kesulitan dalam proses pendaftaran.

“Karena gangguan saya menjadi was-was karena sistem mengalami gangguan data siswa yang tidak diterima atau diterima tidak transparan,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Pipit (40) yang mendaftarkan anaknya ke SMA, ia menyampaikan bahwa proses PPDB online tahun ini cukup rumit.

“Sistemnya  rumit, saya juga mengalami masalah saat mendaftar, saya juga kurang  mengerti  dengan sistem sekarang. Semoga ke depannya bisa dipermudah,” ulasnya.

Terakhir, Rini (38)  yang anaknya SMKN 1 Bandung menambahkan bahwa proses PPDB online tahun ini  masih standar dan  ia belum terbiasa dengan online.

“PPDB online mengalami gangguan, saya sangat kecewa apalagi hasilnya tidak diterima di SMK yang anak saya mendaftar, pusing,” tambahnya.

Rini mengaku bahwa ia mengalami kesulitan dalam proses pendaftaran, di mana ada kendala karena harus di scand dan sesuai datanya dengan jalur yang dipilih, kemudian karena ia tidak terbiasa.

“Menurut saya dalam Proses PPDB ini Kuota untuk jalur khusus seperti KETM dan PRESTASI harus ditambah agar peluang untuk diterima di sekolah yang dimaksud leluasa jangan 20 % untuk KETM kalau bisa 40% sehingga banyak yang terakomodir dapat bersekolah di negeri. Saya juga berharap PPDB online agar dipermudah lagi aplikasinya jangan sampai error sistem apalagi pada saat mendekati pengumuman yang diterima supaya lebih transparan,” pungkasnya. (Tan)

admin

Recent Posts

Penurunan Harga Pangan, Cabai Rawit Merah Turun 2,16 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga mayoritas komoditas pangan pada Jumat…

19 menit ago

Pemkot Bandung Atur Jam Operasional untuk Atasi Kemacetan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, akan segera menetapkan kebijakan utama untuk…

1 jam ago

Harga Cabai Rawit di Kota Bandung Melonjak, Pemkot Klaim Masih Stabil

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Harga kebutuhan pokok di Kota Bandung mulai mengalami kenaikan, salah satunya adalah…

2 jam ago

KPU Bandung Barat Terima 1,3 Juta Surat Suara untuk Pilkada Serentak

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat telah menerima lebih dari 1,3…

3 jam ago

Arti Keadilan Sosial

Oleh: Prof. Dr. H. Ali Anwar, M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan) – Keadilan Sosial…

4 jam ago

Persib Tak Gentar Berjuang ‘Sendirian’

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung tidak gentar berjuang 'sendrian' menjamu Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga…

5 jam ago