BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ruangempati.com dan ruangtengah menggelar acara Emphatic Online Short Course and Psychiatric Emergency (ESCAPE) yang berlangsung selama 16 minggu sejak 8 Agustus hingga 26 September setiap Hari Sabtu pukul 09.00-12.00 WIB secara gratis via aplikasi Zoom.
Acara yang diikuti oleh ratusan peserta dari masyarakat dan mahasiswa ini pun dinarasumberi oleh Psikiater, Dokter dan Psikolog di RS Melinda–2, Dosen FSRD, STEI dan DKV ITB untuk Art Psychotherapy dan Virtual Reality Therapy, Prof.Luh Ketut Suryani.,dr.,SpKJ(K) untuk Mindfulness Meditation.
Koordinator acara Teddy Hidayat.,dr.,Sp KJ (K) menyampaikan bahwa ESCAPE ini juga mengulas tentang salah satu bentuk Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa yakni Mental Health First Aid (MHFA) di mana terdapat Suicide First Aid (SFA) di dalamnya.
“Tujuan dari pelatihan ini adalah membantu seseorang agar dapat berperan menjadi yang lebih baik dan lebih siap dalam menghadapi kehidupannya,” terang Teddy saat pembukaan acara pada Sabtu (8/8/2020).
Pelatihan singkat ini, jelas Teddy bukan dirancang agar peserta menjadi terapis atau support group, tetapi agar peserta mampu mengenali tanda-tanda dan memberikan pertolongan pada seseorang yang memerlukan karena tengah mengalami krisis mental dan membantunya membawa ke tenaga professional Studi meta analisis yang dilakukan oleh Hadlaczky et al melaporkan bahwa Pertolongan Pertama
Kesehatan Jiwa dapat meningkatkan literasi kesehatan jiwa dan menangkal stigma terkait gangguan jiwa di masyarakat.
“Selain itu peserta pelatihan menjadi lebih aktif dan peduli dalam upaya mendukung orang-orang dengan gangguan jiwa dan memiliki pikiran atau tendensi bunuh diri,” jelasnya.
Pelatihan Singkat Online ini terdiri dua bagian. Yang pertama Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa terdiri Kondisi Kesehatan Jiwa, Penapisan Gangguan Jiwa , MHFA (Mental Health First Aid), Pencegahan Bunuh Diri, Mengatasi Serangan Panik, Stres Pasca Truma – Intervensi Krisis, Mengatasi Pasien Psikotik Yang Agresif dan Konseling Krisis Perkawinan.
Adapun bagian kedua mengupas tentang Building Mental Resilience (Student) terdiri dari Personality, Increasing Empathy, Leadership Assessment Test, Increasing Motivation, Assertive Training, Communication Skill, Management Stress dan Conflict Resolution.
“Dalam pelatihan ini, peserta dapat memilih apakah bersertifikat atau tidak bersertifikat. Sertifikat ditandangani oleh Kepala UPELKES Jawa Barat. Untuk peserta bersertifikat akan diberi tugas oleh Panitia sebagai bukti telah memiliki kompetensi modul tersebut dan mengirimkan laporan paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan,” tambahnya.
Berbagai pola adaptasi yang terjadi pada beberapa bulan terakhir ini akibat Pandemi – Covid-19, lanjut Teddy seperti keharusan mematuhi tatanan baru, perubahan di pekerjaan dan sekolah, serta pola relasi dengan orang lain menyebabkan meningkatnya masalah gangguan mental emosional di masyarakat.
“Semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan pertolongan pertama kesehatan jiwa menginisisasi pelatihan dengan metode pembelajaran yang sesuai yaitu melalui online. Karena sampai saat ini modul pelatihan melalui online belum tersedia, maka ruangempati.com dan ruangtengah menggelar acara Emphatic Online Short Course and Psychiatric Emergency ini,” tutupnya. (Tan)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Banjir kembali melanda Dayeuhkolot dan Bojongsoang meski sudah dibangun berbagai infrastruktur…