BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung belum berikan sinyal kapan sekolah tatap muka di Kota Bandung akan dilaksanakan.
“Pendidikan ini memang yang terkahir akan dibuka. Sesuai yang tertera dalam Perwal 37 (Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru,red),” ujar Sekretaris Disdik Kota Bandung Cucu Saputra, kepada wartawan, Senin(24/8/2020).
Menurut Cucu, pihaknya tinggal menunggu perintah dari tim gugus tugas untuk meminta rekomendasi.
Cucu mengatakan, pihaknya sudah siap dengan alternatif pembelajaran tatap muka. Sehingga, tidak harus melakukan simulasi. “Karena jika ada simulasi, nantinya tetap ada mobilisasi,” tuturnya.
Menurut Cucu simulasi itu hanya hal teknis sehingga hal itu bisa diatur sesuai dengan skenario.
Disinggung mengenai kurikulum yang mungkin tidak terkejar akibat sistem pembelajaran online, Cucu mengatakan, pihaknya berusaha agar hal tersebut tidak terjadi.
Bahkan untuk siswa yang tidak bisa mengikuti pelajaran secara daring, bisa mengikuti secara luring (luar jaringan). “Jadi guru akan datang langsung ke rumah siswa untuk membagikan modul. Tapi bukan untuk memberikan pengajaran,” terangnya.
Selain itu, Cucu meyakinkan bahwa pelajaran-pelajaran yang esensi diberikan kepada murid. Namun tetap nanti akan diberikan evaluasi, sehingga bisa kelihatan siapa saja yang kemungkinan tertinggal dalam pelajaran.
Namun, Cucu mengatakan tidak bisa mengharapkan kesempurnaan dalam situasi yang tidak sempurna. Sehingga semua pihak harus bisa menyesuaikan diri.
“Kepada orang tua yang membimbing anaknya juga, harus memiliki kesabaran ekstra dan menghajar dari hati,” tambahnya.
Cucu mengingatkan orang tua agar tidak menargetkan anaknya untuk bisa mengejar hasil belajar yang sama dengan sistem tatap muka
“Karena bagaimanapun juga belajar dengan tatap muka tetap lebih baik dibandingkan dengan daring” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Harian tim gugus tugas penanganan covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, belum akan memutuskan kapan pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan. “Kita akan bahas ini dalam Ratas (rapat terbatas,red) minggu ini,” katanya.
Ema menilai potensi penyebaran Covid-19 di sekolah cukup tinggi, terlebih, paparan di Kota Bandung cukup tinggi. “Karenanya sekolah dibuka terakhir,” terangnya. (Put)