BANDUNG, WW.PASJABAR.COM – Rektor Universitas Pasundan (Unpas) Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom menutup secara resmi kegiatan International Course of One Asia Community dengan Tema “Exploring Ideas In Entrepreneurship Within Asia Community” yang berlangsung di Taman Kehati Cipageran, Kota Cimahi, Kamis (27/8/2020).
Kegiatan yang diselenggaran Asia One Foundation secara rutin ini, kali ini menjadi tuan rumah adalah Unpas, sebagai satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang menjadi anggota One Asia.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan sejak Maret 2020 ini, terpilih 73 mahasiswa hasil seleksi mengnikuti serangkaian kuliah dari berbagai disiplin ilmu dari 18 negara yang menjadi anggota One Asia.
Hadir sebagai pembicara yaitu Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna, Dianni Risda selaku perwakilan One Asia Foundation Indonesia, dan Aster Kasdam III/Siliwangi diwakili Letkol Inf Dr. Herlansyah. Turut diberikan penghargaan kepada 3 orang mahasiswa dengan nilai tertinggi dalam kegiatan tersebut.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom mengatakan, pihaknya melakukan berbagai pengembangan pada pelaksanaan tahun ke-2 International Course of One Asia Community. Selain syarat untuk mahasiswa peserta harus fasih berbahasa inggris dan nilai IPK minimal 3.00, kegiatan tersebut juga mendatangkan para pengajar dari 18 negara Asia maupun Eropa.
“Kegiatan ini menyampaikan pengembangan pemahaman antar rumpun Asia. Bahkan, One Asia Foundation sudah mengembangkan diri sejak April 2020 menjadi Euro Asia, sehingga kita bisa mendatangkan narasumber dari Asia Tenggara, Eropa, serta Asia Timur,” ujarnya.
Menurut Eddy, narasumber yang dihadirkan berlatarbelakang multidisiplin keilmuan. “Membekali mahasiswa multidisplin di kawasan Asia agar kita bisa saling berkolaborasi,” ucapnya.
Dijelaskannya, Asia merupakan bagian besar dunia yang memiliki peran penting bagi perekonomian dan budaya dunia. Kursus ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai pemikiran dan gagasan yang terkait dengan pembentukan Komunitas Asia.
Selain itu, Eddy menyebtukan jika dalam kegiatan tersebut, turut muncul pembahasan mengenai penanganan Covid-19. “Karena covid sudah mendunia, maka dimasukkan ke mata kuliah yang terselenggara,” ungkapnya.
Ia berharap jika kegiatan ini mampu memberikan virus untuk pengembangan diri dan meningkatkan pemahaman mengenai Asia. “Saudara se-Asia sedemikian banyak dan kini berkembang ke Eropa,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Ruzhanul Ulum , mengatakan, kegiatan tersebut bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa, karena program ini sangat bermanfaat. Disamping memberikan ilmu yang bersifat kemasyrakatan yang bukan hanya ilmu yang biasa diberikan di kampus, tetapi ada kemasyrakatan, juga ditambah ilmu-ilmu yang berwawasan internasional.
“Karena ini memang programnya program internasional. Oleh karena itu, mereka yang masuk kesini harus benar-benar memanfaatkannya, supaya menjadi manusia yang paripurna, yang bermanfaat, yang berwawasan lingkungan, dan berwawasan internasional,” beber Uu.
Menurut Uu, negara membutuhkan orang-orang yang seperti itu. Jangan sampai, mahasiswa pola pikirnya hanya lokal, tapi harus interlokal, supaya disaat dia menjadi pemimpin, memegang kekuasaan atau kewenangan bisa lebih hebat lagi dalam membuat keputusan-keputusan. (fal/tie)