BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Semangat Hidup dari segalanya, itulah motto dari Muhammad Tito Indrianto, atau yang biasa dipanggil Tito.
Pemuda kelahiran Bandung, 9 Juni 1998 ini mengatakan bahwa motto tersebut mulai ia pegang sejak SMP sehingga selalu membuatnya senantiasa bersemangat dalam melakukan berbagai hal baik pekerjaan, ibadah, maupun hobi.
Semangat juga yang membuat Tito aktif melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan hingga berhasil menorehkan beberapa prestasi seperti menjadi Juara 1 Futsal antar Teknik Industri se Jabar dan Banten (GOTI Unjani) pada tahun 2017, Peraih dana hibah PKM dari RISTEKDIKTI tahun 2018, Juara 2 Futsal antar mahasiswa se-bandung raya PORSIP UPI pada tahun 2018 dan Peraih dana hibah PKM dari RISTEKDIKTI tahun 2020.
“Saya berharap bisa bermanfaat untuk orang banyak, terutama yang memang itu benar-benar dibutuhkan. Terkadang pola pikir manusia bermanfaat hanyalah sebuah pemberian berupa materi, namun itu tidak. Sebuah pemberian lain pun dapat menjadi sebuah kebermanfaatan untuk orang lain jika pemberiannya tepat sasaran. Pemberian bisa berupa transfer ilmu pengetahuan, pengalaman, bantuan secara fisik maupun non fisik, ataupun berupa supporting system,” terang pemilik tinggi 168 CM.
Soal hobi, penyuka warna gelap khususnya navy dan penyuka durian ini berkata bahwa ia senang bergerak, seperti Travelling, olahraga, photography, mengaji.
“Untuk cita-cita, pada awalnya saya ingin menjadi salah satu aparat di Indonesia, karena sebuah tugas mulia ketika dapat membela negara Indonesia itu sendiri. Namun, setelah melewati beberapa proses kehidupan, sepertinya itu sudah tidak bisa. Alhamdulillah cita-cita saya pada saat ini hanyalah sebatas untuk orang tua. Sebuah kebahagian untuk orang tua adalah hal yang saya cari pada saat ini,” jelasnya.
Mahasiswa Universitas Pasundan, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri, semester VIII ini juga tengah sibuk melaksanakan tugas akhir, menyelesaikan agenda-agenda yang harus diselesaikan, dan berbisnis durian serta tidak lupa memperbaiki dan memantaskan diri.
“Untuk tokoh idola, saya mengagumi sosok Nabi Muhammad SAW, alasannya karena insyaAllah pasti baik ke depannya. Saya juga selalu terinspirasi dari banyak orang. Saya tidak sebut satu nama, karena inspirasi dapat diambil ketika sedang berbicara dengan lawan bicara yang sifatnya inspiratif. Sehingga saya tidak melihat siapa orang itu, namun apa yang dibicarakannya,” ulasnya.
Soal makna hidup, Tito mengungkapkan bahwa hidup adalah berupa tabungan kita nanti untuk diakhirat, yaitu sebagai batu loncatan. Sesuai motto yang ia miliki, hidup harus bersemangat. Terlepas itu dari ujian yang terus datang menghampiri, ia tetap tenang sebab ada Allah SWT.
“Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena memiliki sosok yang memang tak bisa tergantikan, yakni orang tua, karena sampai saat ini saya belum bisa memberikan sesuatu yang berarti. Semoga nanti bisa,” harap bungsu dari tiga bersaudara.
Terakhir Tito juga menyampaikan pesan untuk tetap menjadi orang baik, meski ada dalam kondisi seburuk apapun, terangnya harus tetap menjadi orang baik.
“Sekecil apapun kebaikannya, tetap bisa kita lakukan. Bantu sesama, menolong yang membutuhkan bantuan, InsyaAllah hidup kita akan lebih bahagia dari biasanya,” pungkasnya. (Tan)