BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Mencintai apa yang dikerjakan, terang Iis Febriany atau yang akrab di sapa Iis adalah hal yang penting, karena hal tersebut akan membawa kedamaian dan produktifitas dalam hidup.
“Saya memiliki motto, cintai apa yang kamu kerjakan, kerjakan apa yang kamu cintai dan jangan berharap lebih, jika kita tidak berusaha lebih,” terang gadis kelahiran Bandung 3 Februari 1999.
Berangkat dari motto tersebut, Iis pun banyak melibatkan dirinya dalam kegiatan yang positif hingga meraih beberapa prestasi diantaranya Juara 2 Cerdas Cermat di Universitas Islam Nusantara tahun 2009, Juara 2 Biantara Sunda Tingkat Kota Bandung, Juara Harapan 1 Duta Sanitasi Tingkat Jawa Barat di Hotel El Royal tahun 2014, Juara 1 Lire Le Conter Dalam kegiatan Language Day SMKN 1 Bandung serta Finalis Pasanggiri Warta Sunda Tingkat Kota Bandung.
Selama berkuliah ia juga pernah menjadi delegasi Kompetisi Peradilan Semu Pidana Tingkat Nasional Piala Prof.Soedarto VII di Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah dan Juara II Kompetisi Debat yang diselenggarakan Oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FH Unpas Tahun 2019.
‘’Menurut saya ketika kita mencintai dan menekuni suatu hal atau bidang kegiatan, apa yang kita hasilkan itu tidak harus selalu berbentuk prestasi, tetapi dengan banyaknya ilmu dan pengalaman yang kita dapat secara tidak langsung menjadi penghargaan untuk diri kita sebagai bentuk peningkatan kualitas diri,” ulasnya.
Soal hobi, penfavorit warna Hitam, dan cokelat dan penyuka Seblak level sangat pedas ini bercerita bahwa ia hobi dengan kuliner dan mendengarkan musik.
“Alasan saya senang dengan kuliner dan mendengarkan musik adalah sederhana, karena menurut saya kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil, tidak perlu mewah namun bisa ramah dengan diri,” terangnya.
Pemilik tinggi 160 CM ini juga berharap kedepannya dapat menyelesaikan studi dengan cepat namun tepat, maksimal, memuaskan, dan membanggakan orangtuanya, keluarga dan orang terdekat.
Di samping itu ia juga ingin dapat memanfaatkan ilmu dan pengetahuan yang telah ia miliki untuk diimplementasikan dan disesuaikan dengan dunia kerja, serta dapat melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya dengan hasil capaian sendiri.
“Setelah itu, saya ingin dan harus membuat orang tua, keluarga dan orang terdekat bahagia dengan beragam hal dari hasil usaha-usaha yang telah saya capai. Dan masih banyak lagi harapan-harapan lainnya yang harus saya realisasikan dan sesuaikan dengan niat dan ikhtiar,” urainya.
Iis juga menambahkan bahwa sebenarnya sebuah harapan hanya akan tetap menjadi harapan selagi tidak ada niat dan usaha untuk merealisasikannya. Namun dengan niat diri, ikhtiar, doa restu orang tua dan dukungan orang terdekat ia optimis dapat merealisasikan semua harapannya.
“Untuk cita-cita, saya ingin menjadi seorang notaris, karena dapat membuka peluang kerja lainnya dan juga dapat menantang diri untuk tidak selalu berada di zona yang kita inginkan,” tambahnya.
Mahasiswi Semester VII, Fakultas Hukum Universitas Pasundan, ini juga selain berkuliah, aktif bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa yaitu Angrahatana Pasundan Mootcourt, Karang Taruna Rukun Warga dan Karang Taruna Kelurahan Babakan Tarogong.
“Adapun untuk tokoh idola saya, tentunya Bapak, Mamah dan Nenek saya sendiri, karena tanpa doa restu mereka saya tidak bisa menjadi apa-apa. Semua Keberhasilan dalam hidup saya adalah karena doa dan restu orang tua,” jelas anak sulung ini.
Iis juga menambahkan bahwa kedua orang tuanya, yakni Bapak dan Mamah adalah orang yang selalu menginspirasi dan memberikan dukungan kepadanya untuk setiap kegiatan yang ia lakukan serta juga orang terdekat yang selalu memberikan dukungan.
“Hidup bagi saya adalah pengharapan, perjuangan,dan pilihan. Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani segala kondisi karena kehadiran bapak dan mamah yang membuat saya selalu bangkit dari setiap titik kegagalan dan ketidakpuasan terhadap suatu hasil yang telah saya lakukan,” pungkas Iis menutup perbincangan. (Tan)