BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba) Prof. Dr. Edi Setiadi, S.H, M.H. meminta pihak kepolisian khususnya Kapolrestanes bukan hanya silaturahmi namun juga membebaskan mahasiswa yang saat ini masih ditahan oleh pihak kepolisian.
” Bahwa telah terjadi penyelesaian dengan pihak yayasan Unisba dan kepolisian, kami pun paham bahwa itu salah satu penyelesaian dalam sebuah kejadian. Tetapi kami memohon untuk adanya persamaan depan hukum dan sekaligus menjalankan praktik-praktik musyawarah tersebut, termasuk pembebasan kepada mahasiswa kami yang saat ini masih di tahan, “tuturnya, dalam jumpres di Unisba, kemarin.
Hal itu dikatakan Edi setelah mendapat informasi jika pihak Polrestabes Bandung akan melakukan silaturahmi kepada pihak Unisba, pihak Unisba menerima hal tersebut sebagai tindakan persuasif.
“Yang lebih penting, kami menghimbau agar kepolisian dapat menerapkannya juga kepada seluruh mahasiswa dari perguruan tinggi manapun yang sampai saat ini masih menjalani proses hukum di kepolisian kalau masih ada,” tutur Edi.
Sebelumnya kampus Unisba menjadi kampus yang terkena sasaran pihak kepolisian saat aksi penolakan Uu Omnibuslaw beberapa hari lalu. Beberapa kerusakan seperti kaca ruang perkuliahan dan pos satpam Unisba rusak akibat terkena tembakan gas air mata pada saat demo mahasiswa, juga adanya satpam Unisba juga mendapat pukulan dari polisi.
“Tentang unjuk rasa dari berbagai perguruan tinggi termasuk mahasiswa Unisba pada tanggal 7 dan 8 Oktober 2020 dan penembakan gas air mata ke dalam area kampus Unisba yang menyebabkan kerusakan terhadap fasilitas keamanan Unisba serta pemukulan oknum anggota kepolisian terhadap tenaga keamanan di dalam kampus kami, maka melalui forum ini kami sampaikan penyesalan dan beberapa pernyataan” Ungkap Edi.
Menurut nya, mahasiswa Unisba dibawa koordinasi BEM Unisba sudah mematuhi aturan aksi unjuk rassa, mereka menarik diri setelah pukul 18.00 atau jam 6 sore.
“Kalau dibawa BEM Unisba selalu memakai identitas teroganisir, dan tadi saya mendapat laporan dari mahasiwa, begitu disuruh mundur oleh pihak kepolisian karena waktunya sudah habis unjuk rassa ya mundur,” jelasnya.
Ditanya terkait perizinan evakuasi mahasiwa di kampus Unisba, menurut Prof Edi Setiadi pihaknya tidak memberikan izin, bahkan saat ini kampus sedang belajar via daring selama pandemi covid-19 ini.
“Yang jelas kampus kami bukan merupakan episentrum penampungan mahasiswa yang lari dari acara unjuk rassa, hanya mungkin jaraknya dekat ya sudah mereka masuk ke Unisba,” ujarnya. (fal)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Guna memperingati Hari Guru, SMA Pasundan 2 Bandung gelar kreativitas siswa untuk…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir meminta agar FIFA dan AFC melihat fakta keamanan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bupati Bandung Dadang Supriatna menyerahkan ijazah sekolah paket A, B dan C,…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Eks pelatih Timnas Arab Saudi, Roberto Mancini tak henti-hentinya menjadi peramal bagi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pihak kepolisian bersama ibu-ibu Bhayangkari Ranting Dayeuhkolot menggunakan perahu untuk memberikan bantuan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dua hari menjelang pencoblosan, kabar duka datang dari Kabupaten Ciamis. Calon Wakil…