*)Sidang Doktor Pascasarjana Unpas, Nursahidin
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kondisi belum idealnya jumlah dosen dan keseusian ilmu dosen di perguruan tinggi swasta menjadi salah satu permasalahan yang ada di perguruan tinggi saat ini.
Hal tersebut diungkapkan Nursahidin, mahasiswa Progrom Doktor Ilmu Sosial BKU Ilmu Administrasi Publik Pascasarjana Uniersitas Pasundan (Unpas), Nursahidin, dalam sidang desertasinya yang dilaksanakan, Senin (26/10/2020) di Aula Mandalasaba, Gedung Pascasarjana Unpas, Lt.5, Jalan Sumatera 41, Bandung.
“Fokus penelitian ini adalah implementasi kebijakan pengangkatan dosen tetap pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota dan Kabupaten Cirebon yang belum optimal, Sub fokus penelitiannya adalah dengan penerapan pendekatan komponen idealized policy, the implementing organization, the target group dan environmental factor,” paparnya dalam desertasinya yang berjudul Implementasi Kebijakan Pengangkatan Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota dan Kabupaten Cirebon.
Sidang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom dengan Dengan Ketua Promotor Prof. Dr. H. Soleh Suryadi M.Si dengan anggota Prof. Dr. H. Ali Anwar. M.Si, dengan penguji Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi M.Si., Prof. Dr H. Iman Sudirman, Prof. Dr. H, Bambang Heru P. M. Si.
Nursahidin mengatakan pertanyaan masalahnya (research question) adalah bagaimana implementasi kebijakan pengangkatan Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota dan Kabupaten Cirebon, apa faktor-faktor yang menyebabkan belum optimalnya implementasi pengangkatan Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota dan Kabupaten Cirebon, dan strategi apa yang efektif untuk mengoptimalkan implementasi kebijakan pengangkatan Dosen Tetap Perguruan Tinggi Swasta di Kota dan Kabupaten Cirebon.
“Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus kolektif atau majemuk yaitu peneliti mempelajari satu program dari beberapa tempat riset yaitu satu program atau kasus tentang Implementasi kebijakan pengangkatan dosen tetap pada beberapa tempat riset yaitu U1 (sebelas) Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon,” jelasnya.
Nursahidin yang berhasil meraih predikat sangat memuaskan, menunjukkan jika hasil penelitiannya menunjukan implementasi kebijakan pengangkatan Dosen Tetap pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota dan Kabupaten Cirebon berdasarkan komponen /dealized Policy (Kebijakan Ideal) adalah belum sepenuhnya terpenuhi hak dan kewajiban dosen dan dalam pengangkatan dosen masih mempertimbangkan jumlah mahasiswa yang tidak stabil.
Sedangkan, komponen The implementing Organization (mplementasi Organisasi) adalah SOP tentang pengangkatan dosen PTS berbeda-beda discsuaikan dengan kebijakan dari pada masing-masing PTS dan BPPTS, komponen The Target Group (Kelompok Sasaran) adalah Taraf dan kondisi PTS yang berbeda-beda, seperti jumlah mahasiswa, jumlah Dosen, Nisbah Dosen terhadap Mahasiswa, Program Studi yang dimiliki dan diminati oleh para mahasiswa, dan komponen Environmental Factors (Faktor Lingkungan) juga mempengaruhi proses implementasi kebijakan pengangkatan Dosen Tetap.
“Disamping komponen tersebut terdapat pula komponen yang mempengaruhi proses implementasi kebijakan pengangkatan Dosen Tetap yaitu Budaya organisasi, Motivasi, Kompetitor, dan Kerjasama antar organisasi. Kemudian yang menjadi faktor penyebab belum optimalnya impelementasi kebijakan pengangkatan dosen tetap adalah : 1) Kesutitan mencari calon dosen, 2) Program Studi yang belum memiliki jenjang Magister, 3) Jumlah mahasiswa yang tidak stabil 4) Kemampuan Anggaran, 5} Kompetitor, yaitu PTS lain yang membuka Program Studi yang sama, dan 6) Perbedaan persepsi tentang liniecitas. Dan Strategi yang digunakan untuk mengoptimalkan implementasi kebijakan adalah Strategi Diversifikasi artinya PTS di Kota dan Kabupaten Cirebon dalam kondisi yang cukup kuat, namun menghadapi sejumlah tantangan dalam implementasi kebijakan pengangkatan Dosen Tetap,” tuturnya. (*/tie)