BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemkot Bandung catat, minimarket, toko mandiri dan sentra industri paling banyak melakukan pelanggaran protokol kesehatan.
“Paling banyak pelanggaran karena mereka tidak menggunakan masker, ada juga yang tidak menggunakan alat penyekat di kasir,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, beberapa waktu lalu.
Elly mengatakan, pihaknya bahkan mempunyai bukti berupa foto di lokasi dan alamat lengkap untuk mereka yang melajukan pelanggaran.
Selain itu, Pemkot Bandung juga berencana membagikan 3 ribu – 4 ribu masker kepada pelaku sentra industri, yang tidak menggunakan masker.
Sebenarnya, lanjut Elly, pelanggaran dilakukan oleh pelaku usaha home industri yang bekerja di rumah masing-masing. Sedangkan untuk bagian pemasaran mereka sudah menggunakan masker dengan taat.
“Kalau yang di dalam rumah, mereka beranggapan bekerja di rumah mereka sehingga tidak harus menggunakan masker,” katanya.
Menurut Elly pihaknya sudah dan akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan termasuk di rumah.
Terlebih setelah Kota Bandung Masuk Zona merah, di mana relaksasi di beberapa bidang dikurangi.
Seperti diketahui, setelah masuk zona merah relaksasi di sektor industri dan perdagangan kembali diperketat. Baik dari jam operasional mall dan minimarket yang awalnya buka sampai jam 21.00 WIB, sekarang hanya sampai pukul 20.00 WIB. Demikian juga dengan kapasitas di mall, dan minimarket yang dikurangi, asalnya 50%, Hadi hanya 30%.
“Namun, untuk penerapan di lapangan masih menunggu pengesahan Perwal. Karena untun gerai-gerai yang besar, harus menerima salinan Perwal untuk bahan laporan ke kantor pusat,” bebernya.
Elly mengatakan pada dasarnya pengurangan itu akan berdampak pada omset mall. Namun, para pengusaha sadar pentingnya mengurangi jam operasional dan kapasitas pengunjung, untuk menjaga kesehatan dan pengendalian penyebaran virus covid-19.
“Para pengusaha retail dan mall sudah menyatakan kesanggupannya dan akan mengikuti aturan yang diberlakukan,” tambah Elly.
Dikonfirmasi terpisah, Branch Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya Tbt (Alfamart) Bandung, Elisa Refila mengatakan, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin di setiap gerai. Misalnya, menempel poster peringatan penggunaan masker bagi pengunjung, penyediaan hand sanitizer, dan tanda jarak aman untuk pengunjung.
“Sedari awal kita sudah menerapkan itu,” ujar wanita yang akrab disapa Icha ini.
Sedangkan untuk omset, meski dipastikan adanya penurunan dengan pengetatan jam operasional dan pengurangan kapasitas pengunjung, Icha berharap tidak akan signifikan.
“Kalau awal-awal pandemi covid 19, mungkin masyarakat lebih taat dan benar-benar stay at home. Tapi sekarang kan masyarakat sudah lebih santai
Sehingga diharapkan tidak mengurangi omset dalam jumlah yang signifikan,” paparnya. (Put)