BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemkot Bandung mendapatkan kucuran dana Rp4 milyar yang diambil dari rekening Biaya Tak Terduga (BTT) untuk membiayai operasional rumah isolasi bagi pasien OTG Covid-19.
“Anggaran diberikan oleh pusat dari rekening biaya tak terduga,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes)Kota Bandung, Rita Verita, tanpa merinci anggaran tersebut untuk berapa orang pasien.
Rita menambahkan, anggaran tersebut digunakan untuk membayar sewa kamar (jika letaknya tidak di lahan milik pemerintah). Untuk makan pasien sebanyak 3 kali sehari, untuk snack, perawat, vitamin dan obat-obatan.
Rumah isolasi di Kota Bandung, selain ada di RSKIA, di hotel U Hotel C dan semua sudah penuh. Lebih jauh ia mengatakan, hingga kini tidak hanya ruang isolasi RS yang full, rumah isolasi pun penuh bahkan waiting list. Untuk pasien covid-19 yang ada di 27 Rumah Sakit (RS) masih banyak yang berasal dari luar Kota Bandung.
“Sekarang sekitar 42% pasien Covid-19 di RS Kota Bandung berasal dari luar Kota Bandung. Masih belum ada penurunan. Yang pasti sekarang kita fokus kepada fasilitas ruang isolasi dan juga rumah isolasi karena pasien Covid-19 terus mengalami kenaikan,” katanya.
Disinggung mengenai rumah isolasi di kewilayahan, Rita mengaku tidak tahu pasti. Hanya saja berdasarkan laporan yang diterimyanya, hampir setiap kewilayahan memiliki rumah isolasi sendiri.
“Untuk detail berapa jum;ah kapasitas, dan berapa yang sudah digunakan, saya tidak tahu pasti,” terang Rita.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung, Firman Nugraha mengatakan, menurut laporan yang diterimanya di setiap kelurahan sudah ada minimal dua rumah isolasi. Namun, ditanya mengenai data persisnya Firman mengakui belum ada.
“Rumah ISolaasi yang ada di keliwayahan biasanya merupakan rumah warga yang tidak terpakai. Sehingga, jika suatu saat yang punya rumah akan pakai, ya kita harus pindah,” terangnya.
Disinggung mengenai data yang sudah ada, Fieman mengatakan angkanya tidak pasti karena ada yang keluar masuk. Selain itu, lanjut Firman, ada juga yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing jika memang kondisi rumah memungkinkan.
Firman menambahkan, sejauh ini tidak ada penolakan dari warga terkait pengadaan rumah isolasi. Bahkan jika ada warga yang terpapar, tetangganya ada yang dengan sukarela memberikan bantuan.
“Alhamdulilah kesadaran warga memang sudah meningkat sekarang ini. Sehingga tidak ada penolakan berarti dari warga,” tegasnya. (Put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menggelar Simulasi Penghitungan Suara untuk Pilkada…
Oleh: Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyoroti pentingnya pengelolaan tata ruang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Usai kalahkan Lion City secara dramatis dalam laga AFC Champions League Two…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Diana Mustika Dewi, atau yang akrab disapa Diana, adalah mahasiswa semester V jurusan…