BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Meninaklanjuti surat edaran Wali Kota Bandung No. 003/SE.147-Disbudpar tentang larangan perayaan/pesta pergantian tahun baru 2021, Satpol PP Kota Bandung sudah menyiapkan 400 personel untuk disiagakan.
“Nanti, petugas kita ada yang ploting ada yang juga yang patrol,” ujar Kepala Satuan Pol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi kepada wartwan, Rabu (16/12/2020).
Rasdian mengatakan dengan adanya surta edaran tersebut, petugas yang disiagakan mulai 24 Desember- 31 Desember. Selain Satpol PP, dalam pengamanan libur nataru ini, juga melibatkan Aparat Kepolisian dan Dishub Kota Bandung.
“Kami sudah berkoordinai dengan jajaran kepolilsian dan TNI. Juga sudah menyiapkan rencana terkait aksi pengamanan selama libur nataru,” terangnya.
Disinggung mengenai berapa jumlah titik yang akan ditambah dan di mana saja titik yang akan ditutup dan dijaga selama libur nataru, Rasdian mengatakan belum tahu. Karena hal tersebut baru akan ditentukan dalam rapat kesiapan Nataru.
“Yang pasti akan dijaga adalah taman-taman, jalan-jalan protocol seperti JL Asia Afrika, JL Dipatiukur dan JL Ir H Djuanda,” terangnya.
Untuk pusat perbelanjaan, jam operasional mengikuti perwal yang sudah ada, namun tetap ada pengawsan dari dinas terkait. Disinggung mengenai pealnggaran yang selama penerapan zona merah ini dilakukan satpol PP, RAsdian mengtakan setidaknya ada 3 tempat yang ditutup, mulai dari café sampai minimarket.
“Penutupan ini terpaksa dilakukan, karena mereka melakukan pelanggaran setelah kami berikan teguran dan sanksi administrative,” terangnya.
Terkait jumlah denda yang berhasil dikumpulkan dari sanksi baik terhadap tempat usaha maupun perseorangan, Rasdian mengataan sudah mencapai Rp90 juta.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial menegaskan, meskipun sudah ada edaran untuk tidak melakukan perayaan saat peratayaan Nataru dan sudah menghimbau agar warga luar Kota tidak datang ke Bandung demikiam juga dengan warga Kota Bandung tidak ke luar Kota, namun tidak ada keharusan untuk melampirkan hasil rapid test atau swab test untuk warga yang ingin keluar masuk Kota Bandung.
“Saya rasa tidak perlu melakukan rapid test atau swab test,” katanya.
Selain itu, meski pergerakan warga keluar masuk kota Bandung diharapkan tidak banyak, namun Oded menegaskan tidak akan ada penjagaan khusu di pintu masuk Kota Bandung.
“Saya hanya meminta di kewilayahan melalui forkopincam, untuk melakukan rekonsiliasi, agar bisa mematasi mobilits warga yang keuar masuk kota Bandung,” tegasnya. (Put)
WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Akibat cuaca dingin, puluhan pengungsi di tenda pengungsian gempa Kertasari mengeluh sakit.…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan…