BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Barat Kompartemen Akuntan Pendidik bersama Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpas menggelar acara Parade Akuntansi 5 pada 16-17 Desember 2020 via Zoom.
Adapun tema dalam kegiatan ini adalah peran akuntan pendidik dalam menghadapi pandemi Covid 19 dan pemulihannya dengan semangat kampus merdeka, membentuk mahasiswa berkarakter di era society 5.0 yang siap beradaptasi dengan perubahan.
Dalam acara ini Unpas menjadi host, dengan 16 Perguruan Tinggi lainnya menjadi co host meliputi Universitas Padjajaran, Universitas Swadaya Gunung Djati, Universitas Widyatama, Universitas Islam Bandung, Universitas Pakuan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas, sekolah tinggi Ekonomi Sutaatmaja, Institut Bisnis dan informatika Kesatuan, Universitas Pendidikan Indonesia, President University, Universitas Langlangbuana, Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Galuh, Universitas Ibnu Chaldun dan Universitas Pamulang.
Turut hadir dalam acara ini Dekan FEB Unpas Dr. H. Atang Hermawan, SE., MSIE., AK., CSRS., CSRA, Ketua IAI Jawa Barat, Edi Jaenudin SE, M.Si.Ak.CA, Pemerintah Kota Bandung, Rektor dan Pimpinan Prodi di berbagai universitas serta mahasiswa.
Dalam acara ini peserta mendapatkan E Certificate setara 8 SKP, di mana artikel terbaik memiliki kesempatan publikasi pada jurnal terindeks scopus Q3 dan artikel yang diterima memiliki kesempatan publikasi pada jurnal SINTA 2 s/d 6, award untuk best paper dan kompetisi MonsoonSIM.
Dalam sambutannya Dekan FEB Unpas sekaligus Ketua Panitia, Dr. H. Atang Hermawan, SE., MSIE., AK., CSRS., CSRA, mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah upaya dalam pelaksanaan tridaharma perguruan tinggi yang mendukung calon inteletual muda yang memiliki kepribadian yang konsisten dalam perkataan juga perbuatan sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik serta sebagai wujud dari dedikasi yaitu kualitas komitmen dalam melakukan suatu tugas atau tujuan tertentu yang ingin dicapai.
“Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini yang pertama adalah sebagai masukan bagi pembuat kebijakan terutama dalam penyelarasan pendidikan akuntansi, dengan rencana kampus merdeka. Yang ke dua mengimplementasikan hasil riset bidang akuntansi yang dihasilkan oleh para dosen dan peneliti di program perguruan tinggi yang mampu mendukung pembentukan karakter mahasiswa di era 5.0,” paparnya pada Rabu (16/12/2020).
Di samping itu lanjut Atang juga berupaya memperluas jaringan kerja sama antar perguruan tinggi dan instansi terkait, sebagai wadah bagi para peneliti untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitiannya serta sebagai wadah diskusi himpunan mahasiswa akuntasi.
“Bidang kajian yang dituangkan saat ini adalah pertama akuntasi keuangan, pasar modal dan berkelanjutan, ke dua akuntasi management dan keprilakuan, yang ke tiga sistem informasi pengauditan dan etika profesi, yang berikutnya adalah perpajakan akuntansi syariah, akuntan sektor public, pendidikan akuntansi dan terakhir tata kelola,” urainya.
Meskipun terdapat keterbatasan di tengah wabah corona ini, Atang berharap acara ini akan tetap memberikan manfaat yang besar dalam kerangka pengembangan studi khususnya dan fakultas pada umumnya.
Sementara itu Walikota Bandung, Oded M. Danial yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric Mohamad Atthauriq menyampaikan bahwa akuntasi sebagai ilmu dan seni bisa menjadi profesi yang sangat menjanjikan sama dengan profesi dokter, wartawan, pegawai instansi pemerintah, swasta dan bahkan wirausaha.
“Tenaga ahli akuntasi banyak dibutuhkan dalam industry 4.0 Di mana pengelolaan data keuangan pada fase industry 4.0 mengandalkan teknologi dan kecerdasan buatan sedangkan pada masa society 5.0, kemampuan manusia juga menjadi penting, oleh karena itu membutuhkan minat, keseriusan dan fokus terutama bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam jangka pendek, berpartisipasi dalam pemulihan pandemic Covid 19,” terangnya.
Oleh karena itu, Walikota Bandung sangat mengapresiasi parade riset akuntasi yang diselenggarakan pada saat ini dan diharapkan bisa menginspirasi mahasiswa untuk menekuni akuntasi lebih dalam sesuai dengan tema saat ini.
“Penguasaan akuntasi di tengah pandemic covid 19 terasa semakin penting termasuk untuk mendukung proses pemulihan ekonomi yang berjalan paralel dengan layanan kesehatan profesi akuntan diharapkan bisa memberi solusi atas terjadinya PHK, melemahnya aktifitas perdagangan, bertambahnya penduduk miskin, berkurangnya daya beli masyarakat serta memulihkan sistem tranportasi,” tandasnya.
Seiring dengan kebijakan AKB dan adanya vaksin, sambungnya diharapkan bisa membuka harapan pemulihan ekonomi bagi akuntan baik aktifitasnya di pemerintahan maupun swasta, pekerja mandiri ataupun terjun dalam pasar modal.
“Untuk itu saya berharap parade riset akuntasi menjadi bagian dari pertumbuhan budaya cermat, kritis ilmiah dan berani memulai aktifitas ekonomi yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri tapi juga orang disekitarnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua IAI Jawa Barat, Edi Jaenudin SE, M.Si.Ak.CA, berkata bahwa sebelumnya, empat parade akuntansi dilaksanakan berturut turut secara luring dan baru pertama kalinya dilaksanakan secara daring karena pandemi covid 19.
“Dalam acara parade riset akuntasi ini, kita tidak hanya berkumpul dan mempublikasikan hasil riset tapi yang lebih penting dari pada itu adalah bagaimana riset akuntasi tidak hanya diketahui para periset tapi juga khalayak banyak di berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta baik bisnis maupun NGO dan aktifitas lainnya dari small bisnis sampai kolongmerasi dari pemerintahan rendah sampai pusat,” paparnya.
Edi berharap bahwa hasil riset akuntasi dapat memberikan dampak dan manfaat yang kemudian bisa dinikmati bersama dan gilirannya riset akuntasi mampu memicu, menjadi trigger atau memfasilitasinya.
“Semoga acara ini bisa memberikan manfaat dan menjadi bagian dari ibadah,” tutupnya. (Tan)