*Siapkan Antisipasi Lonjakan Akhir Tahun
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Jumlah kasus COVID-19 yang ditangani di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengalami peningkatan drastis dalam tiga bulan terakhir. RSHS sendiri merupakan rumah sakit nasional rujukan bagi pasien COVID-19.
“Sampai hari ini kami telah melayani 2.075 kasus, baik itu suspect maupun confirm. Rata-rata sampai hari ini kami merawat atau menerima 110-120 pasien (per hari),” kata Dirut RSHS Nina Susana Dewi, Senin (28/12/2020).
Pasien-pasien itu dirawat di Gedung Kemuning yang memang dipusatkan bagi pasien COVID-19. Dari lima lantai yang ada, empat lantai sudah dpakai yang berisi 155 tempat tidur dan 11 ruang ICU.
“Sarana tersebut kalau dibandingkan dengan pasien yang dirawat, kita lihat (keterisian) ICU sudah 91 persen, sedangkan ruang rawat isolasi biasa antara 70-80 persen,” ungkapnya.
Kini, RSHS bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan pasien. Sebab, berkaca dari libur panjang pada November lalu, jumlah kasus mengalami peningkatan pesat. Hal serupa diprediksi kembali terjadi. Sebab, pada Desember ini ada dua libur panjang, yaitu libur Natal dan Tahun Baru.
“Sekarang ini kita sedang berada di akhir tahun, ada libur Natal dan Tahun Baru. Sehingga, kita harus siap sedia dengan lonjakan (kasus) yang diprediksi bisa (meningkat) 20-30 persen,” ucap Nina.
Beberapa langkah pun disiapkan. Saat ini, lantai lima di Gedung Kemuning diubah menjadi ruang iolasi COVID-19 dengan kapasitas 40 tempat tidur. Dengan penambahan itu, total RSHS memiliki 195 tempat tidur. Kapasitas ini diperkirakan cukup jika lonjakan kasus meningkat antara 20-50 persen.
“Bila pasien ternyata membeludak antara 50-100 persen, kami harus menambah ruang isolasi yang lain. Kami akan menggunakan ruang rawat umum menjadi ruang isolasi di sekitar Gedung Kemuning dengan ICU,” jelas Nina.
Penggunaan ruang rawat umum itu akan membuat kapasitas tempat tidur bertambah 50 dan ruang isolasi ICU empat unit. Tambahan ini akan membuat kapasitas tempat tidur totalnya menjadi 249 dan ICU menjadi 15.
“Diharapkan pasien tidak bertambah. Tapi bila pasien terus bertambah, ya, kami harus menggunakan gedung yang lain untuk meng-cover pasien-pasien yang dirawat di RSHS sehingga mencukupi bila pasien (lonjakannya) lebih dari 100 persen,” tuturnya.
Selain dari sarana, RSHS juga mempersiapkan SDM. Sebab, ketika terjadi lonjakan kasus semakin banyak, hal itu harus diimbangi dengan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lainnya.
“Kami tentu harus menyesuaikan dengan penambahan keperawatan tentunya. Kami akan konsultasikan dengan Kementerian Kesehatan, mungkin (tenaga tembahan) minta ke BPSDM atau Pusdatin. Nanti kami akan koordinasikan,” paparnya.
Ketersediaan obat juga jadi hal yang diperhatikan. Saat ini, RSHS sudah menyiapkan stok untuk kebutuhan obat untuk tiga bulan ke depan. Selain itu, RSHS juga mulai melakukan pengadaan untuk kebutuhan obat di tahun 2021. (ors)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…