BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Bandung diperpanjang hingga enam bulan ke depan, Wali Kota Bandung Oded M. Danial ingin ada evaluasi menyeluruh.
“Harus dilakukan evaluasi, selama kemarin melakukan PJJ, apa saja yang kurang dan itu harus diperbaiki,” ujar Oded kepada wartawan, Selasa (5/1/2021)
Oded mengatakan, semua hasil evaluasi dan hasil FGD beberapa waktu lalu, akan dituangkan dalam surat edaran.
“Apapun metode yang akan diterapkan nantinya, kita harus memperbaiki apa-apa saja yang dirasa kurang pada tahun lalu,” terang Oded.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, memang ada beberapa hal yang harus dievalusi. Diantaranya adalah kemampuan pengajar terutama di bidang IT harus ditingkatkan.
Selain itu, materi yang akan diberikan harus lebih disederhanakan, agar penyampainnya ditekankan kepada hal-hal yang esensial, sehingga penampaian lebih simple.
“Termasuk yang menjadi evaluasi kami adalah bagaimana mengoptimalkan dari dan luring terkait kepemilikan gawai dan ketersediaan moneksivitas,” paparnya.
Tidak lupa, Cucu meminta keterlibatan pihak orang tua sebagai penamping, sehingga semua fasilitas belajar siswa dari aspek formal, non formal dan informal saling menunjang satu sama lain.
“Saya berharap pendidikan keluarga bisa didorong oleh seluruh stakeholder. Sehingga bisa lebih maksimal keberadaannya,” terangnya.
Cucu sendiri mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi perkembangan kemampuan pihak keluarga dengan cara memberikan parenting class. “Kami melaksanakan webinar dengan menghadiskan pakar dari berbagai bidang,” terangnya.
Sayangnya, tidak semua orang tua antusias dengan fasilits ini. Cucu mengatakan yang mengikuti program ini, bisanya orangnya itu lagi -I tu lagi. Karenanya, Cucu berharap bisa ada intervensi dalam hal ini. Misalnya dengan menentukan jadwal pareting class, atau mewajibkan para orang tua untuk bergabung.
“Karena selama ini, bentuknya hanya berupa himbauan saja, agar para orang tua mengikuti chanel youtube Ketika kami mengadakan webinar,” sesalmya.
Di sisi lain, Cucu juga berharap agar urusan ini bukan hanya domain Disdik saja. Cucu menyebutkan semestinya ada peran serta PKK, Dinas Pemberdayaan perempuan, Dharmawanita dan lain sebagainya, untuk menunjang keberhasilan program ini.
Dari pihak guru, Cucu mengatakan sudah ada penekanan agar bisa memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada orang tua siswa. Mereka diminta membuat hotline service, di mana ada guru piket, guru BK, dan wali kelas yang bisa memberikan solusi kepada orang tua siswa.
Kepada orang tua siswa, Cucu juga mengingatkan, bahwa ada jam kerja guru yang diharapkan bisa dihargai. Sehingga untuk orang tua yang bisa dan sempat melakukan konsultasi di siang hari tentu akan lebih baik. (put)