JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM–Malas bergerak atau mager yang berlebihan ternyata berdampak pada kesehatan mental dan fisik kita.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengurangi perilaku sedenter atau diam berkepanjangan menjadi tidak lebih dari 60 menit.
Di samping itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setiap orang melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang 150-300 menit atau 75 hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi per minggu, ditambah dua hari latihan kekuatan.
Jika kita tidak memenuhi salah satu dari saran tersebut, kemungkinan kita tidak bergerak dengan cukup.
Ahli kesehatan jantung sekaligus founder SRSHeart Center for Women’s Prevention, Health and Wellness, and a Peloton Health & Wellness Advisory Council, Suzanne Steinbaum menyarankan kepada kita untuk menghitung durasi waktu tidur untuk mengetahui apakah kita kurang bergerak.
“Hitung jumlah jam tidur anda, lalu kurangi dari 24 jam. Angka itu adalah jumlah jam dalam sehari Anda harus hidup, bergerak, aktif. Jika Anda menghabiskan lebih dari 50 persen waktu itu untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, penting untuk menemukan cara untuk mengubahnya,” terangnya, seperti yang dikutip dari antaranews.com
Melansir dari Real Simple, kurang gerak dapat menyebabkan beberapa hal seperti merasa lelah sepanjang waktu. Meskipun kelelahan bisa disebabkan karena stres, pola makan yang buruk, ketidakseimbangan hormon, namun tidak banyak bergerak juga berperan dalam kelelahan ekstrem.
Psikolog olahraga di Columbia University, Aimee Layton juga mengatakan bahwa jika kita terlalu banyak duduk, asupan kalori kita akan tetap sama sementara pengeluaran energi kita menurun, dan kelebihan kalori tersebut menjadi disimpan sebagai lemak.
Kurang bergerak juga memengaruhi metabolisme kita atau proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Metabolisme yang lebih lambat berarti kita membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.
“Ada lebih sedikit aliran darah dan lebih sedikit metabolisme. Jangka panjangnya, bisa menyebabkan diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu kurang gerak juga menyebabkan kita sering merasa kehabisan napas dan melewatkan waktu tidur berkualitas, karena semakin lama kita tidak aktif bergerak, semakin sulit kita untuk tidur.
Kurang gerak juga menyebabkan kesehatan mental menurun dan penelitian menunjukkan, orang-orang yang lebih banyak duduk mengalami penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup serta sulit mengingat sesuatu. (*)