BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengingatkan, jika Saung Udjo ingin bertahan di masa pandemi, harus punya kreativitas dan inovasi.
“Jadi jangan hanya dari pemerintah saja, melainkan mereka juga harus punya kreatifitas dan inovasi. Kita sebagai pemerintah kapasitasnya hanya memberi suport saja,” ujar Ema, belum lama ini.
Menyinggung mengenai bantuan yang diberikan Kementrian E-craft, Ema mengatakan itu diberikan memang kepada pelaku pengusaha jasa hotel dan restoran.
“Para pengusaha jasa hotel dan restoran meminta bantuan kepada pemerintah melalui PHRI sebagai Asosiasi yang menaungi mereka,” jelas Ema.
Karenanya, lanjut Ema, jika Saung Udjo ingin mendapatkan bantuan serupa, maka mereka bisa mengajukan lewat asosiasi mereka sendiri.
“Bahkan kami baru tahu dari pemerintah pusat, bahwa PHRI mengajukan permohonan bantuan” tutur Ema.
Ema mengatakan, untuk tahun lalu, bantuan yang diberikan rencananya sebesar Rp100 miliar. Namun yang mendapatkan nya pun harus memenuhi beberapa syarat, salah satunya tidak pernah menunggak pajak.
“Karena tidak banyak pengusaha yang memenuhi persyaratan, maka yang mendapatkan bantuan nya juga tidak banyak. Sehingga hanya bisa dicairkan sekitar Rp30 miliar,” paparnya.
Demikian juga dengan bantuan yang rencananya akan diberikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), menurut Ema tidak jadi digelontorkan. “Karena waktunya mepet, jadi kami uang tidak bisa disalurkan” tambahnya.
Anggaran tersebut, lanjut Ema rencananya akan digunakan untuk melakukan sosialisasi kesehatan di tempat tempat wisata.
Ema menambahkan, jika pemerintah pusat akan memberikan bantuan untuk keperluan sosialisasi, seharusnya dilakukan sekarang dia awal tahun agar waktunya tidak mepet.
“Karena kan sekarang juga pandemi ya belum berlaku, jadi masih bisa digunakan untuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan,” paparnya.
Namun, lanjut Ema itu bukan berarti aspirasi dari para budayawan hanya bisa disampaikan melalui asosiasi. “Itu hanya contoh saja. Kan-asosiasi mengajukan permohonan bukan hanya untuk para anggotanya saja. Melainkan untuk komunitas pada umumnya,” papar Ema.
Ema sangat prihatin jika Saung Udjo harus mengalami kebangkrutan. “Saya paham ini kondisinya memang sedang sukit. Tidak ada acara pentas bahkan untuk latihan di saung Udjo,” katanya.
Untuk itu, Ema meminta Diabuoar agar bisa mencarikan solusi bagi masalah ini. Di sisi lain pihak saung Udjo pun diminta melakukan terobosan-terobosan yang inovatif selama masa pandemi. (Put)
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Banjir kembali melanda Dayeuhkolot dan Bojongsoang meski sudah dibangun berbagai infrastruktur…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa guru adalah pahlawan sejati dalam pidatonya…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menyelesaikan pendistribusian logistik Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…