BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Dalam memperingati Hari Primata Indonesia yang jatuh pada tanggal 30 Januari, akan diputar perdana karya kolaborasi film berjudul “Spesies Liar” pada Sabtu, (30/1/2021) pukul 19:00 WIB via Zoom Cloud Meeting.
Karya kolaborasi berjudul “SPESIES LIAR”, yang terdiri dari: Wanggi Hoed (Seniman Pantomim), Harry ‘Koi’ Pangabdian M.Y., Daniv Veryana, Faizal Budiman, Fariz Alwan, Bintang Manira (Balaruna), Hasan Awaludin, Engkan Karsono, Ade Hermawan, Edi,, Gungun. G, Dicky Nawazaki (Director of Photography&Editor), Kresentia Sesanti (Manajerial), Daffa Fathur (Cameraman), Fickri Trisna (Drone Piloting), Adnan Sentosa (Drone Piloting & Asisten Editor), Dika Djiko (Video Colorist), Sonudemos (Foley Sound/ Audio Arts).
Sebagian dari kita, mungkin belum mengetahui bahwa setiap tanggal 30 Januari diperingati sebagai Hari Primata Indonesia.
Hari Primata Indonesia, dicetuskan pada tahun 2014 dan dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan maraknya perdagangan illegal primata Indonesia.
Berbagai aktivis komunitas atau organisasi, dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, organisasi lingkungan pecinta alam, instansi pemerintah, lembaga konservasi dan lembaga swadaya masyarakat turut andil untuk memperingati Hari Primata Indonesia.
Pada tahun 2019 peringatan Hari Primata Indonesia berskala nasional yang bertajuk “Stop Perburuan Primata”, serentak dilaksanakan.
Pada tahun 2020, Hari Primata Indonesia dilaksanakan dengan tema ” Stop Perdagangan Primata Ilegal”. Pada tahun 2021, Hari Primata Indonesia bertema “Stop Eksploitasi Primata”.
Pada peringatan Hari Primata Indonesia tahun 2021 ini, Wanggihoed (seniman pantomim) dan komunitas lainnya berinisiatif akan melakukan pemutaran perdana “SPESIES LIAR” yang merupakan karya kolaborasi.
Bersama dengan segala elemen masyarakat mengkampanyekan dan menyerukan pemutusan mata rantai perburuan, perdagangan ilegal (online/offline), kekerasan, pemeliharaan terhadap primata ataupun sejenisnya, serta mempertahankan dan melestarikan hutan sebagai habitatnya.
Pandemi covid-19 tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga berdampak pada hewan liar termasuk primata.
Pandemi covid-19 juga menyebabkan banyak kegiatan dilakukan secara virtual.
Masyarakat dari segala elemen lebih memaksimalkan penggunaan internet sebagai alat untuk melakukan aktivitas termasuk mencari hiburan.
Tidak sedikit ditemukan primata sebagai objek mainan dan peliharaan yang dipamerkan di berbagai kanal digital seperti Twitter, Instagram, YouTube, Facebook dan Tiktok.
Dalam film ini mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama – sama menyerukan: “Hentikan Perburuan, Perdagangan, Eksploitasi dan Intervensi Satwa Liar Primata serta Hutan sebagai Habitatnya dalam Bentuk Apapun!!!” (*/tiwi)