BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–Aktif dalam menyibukkan diri dalam hal-hal yang positif selalu diupayakan oleh Tasya Novita atau yang akrab disapa Tasya.
Beragam kegiatan dan kompetisi ia ikuti hingga akhirnya meraih berbagai prestasi seperti Juara 2 KSM Matematika Terintegrasi se-Kota Bandung tahun 2018, Penerima beasiswa Kementerian Agama tahun 2018, Nilai raport tertinggi ke-2 se-SMA dan peringkat-1 berturut turut selama 3 tahun SMA tahun 2019, Perwakilan mahasiswi farmasi pada seminar In The 2nd International Conference on Interprofessional Health Collaboration and Community Empowerment 2020 dan Penerima Beasiswa Dunia Akademisi 2020.
“Bagi saya, prestasi terbesar saya ketika hidup yaitu ketika saya dapat bermanfaat bagi orang lain, sekecil apapun ilmu yang kita punya berbagilah kepada yang lain karena dengan begitu ilmu kita semakin bertambah,” terang gadis yang lahir di Bandung, 28 November 2000.
Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Bandung, jurusan Farmasi semester IV ini juga selain sibuk berkuliah, menyusun tugas dan laporan praktikum juga terlibat aktif mengikuti organisasi.
“Organisasi yang saya ikuti Badan Perwakilan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2019 hingga saat ini sebagai Komisi A dengan tupoksi avokasi dan perundang-undangan serta aspirasi jadi untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa misalnya penurunan UKT,” terangnya.
Tasya juga mengikuti Satgas Poltekkes Kemenkes Bandung tahun 2019 hingga saat ini sebagai divisi 2 atau pengabdian masyarakat dimana tupoksinya membantu masyarakat dalam bencana dengan turun langsung seperti contohnya terjadi bencana banjir, di mana biasanya ia langsung turun langsung karena latarbelakang dirinya dari kesehatan dan farmasi sehingga ia menyiapkan obat-obatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Saya juga mengikuti unit kegiatan mahasiswa angklung tahun 2019 hingga saat ini untuk melestarikan budaya sunda, selain organisasi dalam kampus saya juga mengikuti komunitas di luar yaitu sebagai modelling di mojang geulis Bandung tahun 2020 dan ambassador di cicil.co.id tahun 2020,” tambahnya.
Selain itu, Tasya juga mengikuti volunteer bat bandung pada tahun 2020 sebagai tutor matematika saintek dan senyum desa korwil bandung sebagai research community service tahun 2020.
“Saya juga mengajar les anak SD, SMP dan SMA. Mungkin memang aktivitas saya cukup padat namun karena itu saya dapat memanage waktu dengan baik,” terangnya.
Pemilik Motto “all things need a process so let’s get excited Tasya!” ini juga berharap kedepannya bisa sukses, membahagiakan orang tua dan orang sekitarnya.
“Untuk hobi saya senang travelling, karena asyik aja bisa menghilangkan stress di saat pusingnya rutinitas. Lalu saya juga hobi membaca buku, baik buku materi pembelajaran novel maupun komik, karena dengan membaca menambah ilmu baru dan saya juga hobi menonton, baik drama korea, film barat, jepang,” terang pemfavorit warna biru dan penyuka makanan sunda seperti lalapan, sambel, daging ayam dan mie kocok Bandung.
Pemilik tinggi badan 155 CM ini juga bercerita bahwa ia bercita-cita menjadi apoteker, karena dulu ia pernah melihat orang yang sakit dan seharusnya segera di obati namun tidak mampu untuk membeli obat, sehingga ia rasa kesehatan masih memilah-milih terhadap pasien berdasarkan ekonomi. Oleh karena itu, Tasya ingin mendirikan apotek secara gratis bagi orang yang tidak mampu membeli obat.
“Adapun tokoh idola saya adalah Siti Maryam, karena beliau adalah satu-satunya perempuan yang namanya di sebut dalam Al Quran, saya mengidolakan beliau karena beliau wanita sholeha, taat beribadah dan akhlak beliau yang menjunjung tinggi batasan antara wanita dan laki-laki dalam Islam. Yang paling menginspirasi saya adalah sifat beliau yang sangat sabar ketika beliau hamil Nabi Isa walaupun banyak tuduhan beliau zina,” terangnya.
Untuk sosok yang menginspirasinya, Tasya berkata bahwa ia mengagumi Nike Ardilla, karena ia merupakan fans dari Nike Ardilla.
“Bukan hanya fisiknya yang cantik maupun suara beliau yang bagus. Tapi, karena di usia beliau yang terbilang muda yaitu 19 tahun sudah banyak sekali prestasi yang beliau raih lalu beliau juga mendirikan SLB sehingga bermanfaat bagi orang lain, beliau juga terkenal sering berbagi itu sangat menginspirasi saya agar bisa semangat terus belajar agar bisa bermanfaat bagi orang lain,” tandasnya.
Makna hidup, bagi Tasya adalah siklus kehidupan setiap manusia pasti muda lalu tua, tapi belum tau apakah ia dapat merasakan kesempatan hingga tua maka dari itu ia mencoba melakukan yang terbaik setiap harinya agar jangan sampai membuat hidup sia-sia dan yang terpenting tetap bersyukur.
“Hal yang membuat saya bersemangat dalam menjalani hidup adalah ketika mengingat orang tua saya, ketika saya misalnya bermalas-malasan ingatlah bukan hanya saya saja yang rugi tetapi orang tua, keluarga saya juga karena bapak sama mamah sudah membiayai saya dari kecil seharusnya menghasilkan bibit unggul atau anak emas yang dapat bermanfaat masa depan, jadi ketika mengingat orang tua saya semangat terus,” pungkas bungsu dari empat bersaudara. (tiwi)