PASBANDUNG

Sosialisasi Protokol Kesehatan ATCS di Speaker Lampu Merah

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMKampanye penerapan protokol kesehatan di Kota Bandung, dilakukan juga melalui audio anouncer, yang dipantau langsung dari Area Traffic Control Sistem (ATCS).

“Kalau melihat dari pantauan melalui ATCS, himbauan protokol kesehatan melalui radio anouncer cukup efektif,” ujar Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung, Khairul Rijal, belum lama ini.

Dibuktikan saat terpantau di ATCS para pengemudi kendaraan di jalanan kota Bandung nyaris semua menggunakan masker.

“Saat ini sudah terdapat audio anouncer dibeberapa lokasi persimpangan melakukan penghimbauan secara terus menerus,” terang Lelaki yang akrab disapa Rijal tersebut.

Menurut Rijal sebelum ada covid himbuan hanya tertib dan disiplin berlalulintas sekarang bertambah ke protokol kesehatan seperti masker, phisical distancing kepada pejalan kaki, pesepeda, kendaraan roda dua dan empat melalui speaker dan audio anouncer.

“Kalaupaun ada pelanggar prokes  cukup ringan seperti tidak mengunakan masker dengan benar semisal masker ditutup hanya di mulut saja atau diturunkan ke bawah leher, namun setelah dihimbau dinaikkan kembali, atau memakai masker tidak sesuai memenuhi standar kesehatan,” tegasnya.

Menurut Rijal, reaksi warga yang mendapat peringatan cukup beragam. Ada yang merespon dengan baik menerima namun ada juga yang pura pura tidak mendengar.

“Dengan himbauan ini menurun sigifikan ya. Mereka alesan pengap, tiap hari kami temukan pelanggar seperti itu,” tukasnya.

Rijal menyebutkan saat ini di kota Bandung sudah terpasang alat pengendali syarat lalu lintas atau apil di 94 lokasi, untuk warning light ada di 42 lokasi. Sedang kamera CCTV ada sebanyak di 232 lokasi.

“Yang sudah terkonek kesini 130 unit sisanya tahap perbaikan untuk disambung kesini ada yang terkendala jaringan ada faktor sparepart sedang diperbaiki. Untuk apil yang ada audio anouncer nya ada di 16 persimpangan,” terangnya.

Keberadaan ATCS selama ini, kata Rijal sudah banyak dirasakan manfaatnya. Banyak penegak hukum Polri dan TNI datang untuk meminta rekaman CCTV jika terjadi kecelakaan ataupun tindak kriminal.

Selain aparat masyarakat yang ingin melihat kejadian yang dialaminya juga datang kesana.

Sayangnya, lanjut Rijal, ampli dalam box control apil sering dicuri, alhasil audio anouncer dilokasi menjadi mati. “Kalau bicara ideal seharusnya di satu simpang ada 4 kamare yang statis dan ptz atau bisa berputar 360 derajat. CCTV kita beda konsep dengan yang dipantau diskominfo,” terangnya. (Put)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Kalahkan Jakarta, Jawa Barat Kumpulkan 538 Medali di PON XXI Aceh – Sumut

WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…

11 jam ago

Mapag Hujan: Aksi Bersih Sungai Menyambut Musim Hujan di Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…

12 jam ago

Jangan Sembarang Gula! Ini Jenis Gula yang Baik untuk Penderita Diabetes

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…

13 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

14 jam ago

Puluhan Pengungsi Gempa di Kertasari Mengeluh Sakit, Tim Medis Dikerahkan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Akibat cuaca dingin, puluhan pengungsi di tenda pengungsian gempa Kertasari mengeluh sakit.…

14 jam ago

Dedi Mulyadi Ajak Paguyuban Pasundan Lakukan Ini di Jabar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan…

14 jam ago