HEADLINE

Eksistensi dan Kontribusi MAPAK ALAM Unpas yang Tidak Lekang Oleh Waktu

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sejak didirikan pada tanggal 28 Oktober 1979, di Linggarjati, Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam atau yang biasa dikenal dengan MAPAK ALAM Universitas Pasundan terus eksis dalam memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

Ketua Umum MAPAK ALAM UNPAS Dede Mohamad Soleh atau yang akrab disapa Dude mengungkapkan bahwa MAPAK ALAM berfokus pada kegiatan-kegiatan alam terbuka yang kental akan nilai-nilai pendidikan, kelestarian, petualangan, dan humanisme.

MAPAK ALAM juga memiliki berbagai kegiatan rutinan seperti Diesnatalis MAPAK ALAM, Pembinaan 6 Spesialisasi untuk Anggota MAPAK, Agenda latihan latihan para atlit seperti latihan arung jeram dan spesialisasi lainya, yaitu BAKSOS.

“Untuk regenerasi kita rutin mengadakan Open Recruitmen Anggota Baru setiap tahunya, yang memiliki tahapan cukup panjang mulai dari seleksi, kemudian Pendidikan Dasar Mapak Alam (PDMA), selanjutnya ada Masa Bimbingan Anggota Muda dan kemudian untuk menjadi angggota penuh anggota muda yang sudah mengikuti masa bimbingan harus menyusun Makalah kemudian dilaksanakan Sidang Nomor Anggota MAPAK ALAM,” terangnya Dude kepada pasjabar belum lama ini.

Selain agenda agenda rutin, Mapak Alam juga mengikuti acara acara kepecintaalaman seperti Temu Wicara Kenal medan (TWKM) dan sebagainya.

“Dimasa Pandemi seperti ini MAPAK ALAM juga turut serta menjadi SATGAS COVID-19 yang memberikan penyuluhan serta menghimpung dan mendistribusikan bantuan kepada masyarakat terdampak COVID yang membutuhkan bantuan. Dan Mapak Alam Juga turut serta dalam tanggap bencana dengan mendelegasikan tim SAR Mapak Alam,” paparnya.

Organisasi yang memiliki lebih dari 500 orang ini juga memiliki Sederet panjang daftar pencapaian berbagai aktifitas mulai dari skala lokal hingga internasional, dan telah mengharumkan nama Universitas Pasundan dan negara Indonesia.

Adapun prestasi MAPAK ALAM meliputi Juara III Speed Climbing se-Asia tahun 2001 oleh Yuyun Yuniar, Juara III Kejuaraan Panjat Dinding Tingkat Nasioanl MAPAK ALAM tingkat difficult tahun 2002, Juara III Wall Climbing Tingkat Difficult PORDA 2003 oleh Siti Syarifah, Juara II Team MAPAK ALAM UNPAS Kategori Down River Race Kejuaraan Arung jeram tingkat nasional (Menpora Cup) di Garut tahun 2014, Juara III Team MAPAK ALAM UNPAS Kategori Head to Head Kejuaraan Arung jeram tingkat nasional (Menpora Cup) di Garut tahun 2014.

Di samping itu, MAPAK ALAM juga berhasil menjadi Juara II Umum kategori Open Men Citarum Rafting Competition, Juara Umum III Kategori junior kejuaraan tingkat Nasional Lampung, Juara Harapan I Kategori Open Men Kejuaraan tingkat Nasional Lampung, Juara 1 carstens wall climbing conpetiton 2017, Juara 3 Trail Run Bandung Ultra 100 k Kategori 50 k tahun 2017, Juara 1 Team Arung jeram Putri MAPAK ALAM UNPAS Kategori Head to Head Kejuaraan Arung jeram Walikota Cup Bandung 2019, Juara 2 Team Arung jeram Putri MAPAK ALAM UNPAS Kategori Speed Kejuaraan Arung jeram Walikota Cup Bandung 2019 dan Juara Umum Kejuaraan Arung jeram Walikota Cup Bandung 2019.

“Eksistensi MAPAK ALAM Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan baik didalam maupun diluar negeri, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tingkat nasional dan regional, baik kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan, penelitian, kampanye kelestarian alam, petualangan dan kegiatan peningkatan prestasi,” urainya.

Dalam sepuluh tahun terakhir, MAPAK ALAM melakukan berbagai kegiatan seperti Ekspedisi dan Eksplorasi meliputi Pendakian Marathon sebelas puncak gunung (Jawa, Bali, Lombok) di atas ketinggian 3000mdpl dalam waktu 21 hari oleh tim puteri MAPAK ALAM tahun 2011, Pengembaraan alam minangkabau (Pendakian 7 gunung secara marathon dan pembuatan 4 jalur panjat tebing di Lembah Harau dalam waktu 10 hari)tahun 2012, Penelusuran dan Eksplorasi Goa di wilayah Jawa Barat dan Yogyakarta, Perintisan Jalur Panjat Tebing di Wilayah Jawa Barat dan Yogyakarta
2013 serta Penyusuran Pantai dan Sungai di Wilayah Jawa Barat dan Banten.

Di samping itu melakukan observasi Sosial budaya Suku adat Kajang Kab. Bulukumba Sulawesi
Selatan tahun 2014, Observasi Lingkungan hidup di Pegunungan Latimojong hingga puncak
rante mario tahun 2014, Pendakian Ujung Barat Nusantara Nangro Aceh Darrusalam (Puncak
Leuseur), Selama 10 Hari Pada Tahun 2015, Pendakian Puncak Chulu West 6.419 MDPL tahun 2018, Penyelenggaraan Event, Kejuaraan Panjat Dinding MAPAK ALAM se-Jawa Barat tahun 2000, Kejuaraan Panjat Dinding MAPAK ALAM Tingkat Nasioanl tahun
2002, Kejuaraan Panjat Tebing Buatan MAPAK ALAM tahun 2004, Arung Jeram Bareng MAPAK ALAM tahun 2007, Arung Jeram Bareng II MAPAK ALAM tahun 2009, Kejuaraan Panjat Dinding Tingkat Nasional tahun 2013, Kejuaraan Panjat Dinding Tingkat Nasional tahun 2015, Kejuaraan Panjat Dinding Tingkat Nasional tahun 2017.

“Untuk Event ada beberapa yang kami tunda karena adanya pandemi seperti Kejuaraan Nasional Open Sport Climbing (Mapak Alam Sport Climbing Competition dan Mapak Alam),” tambah Dude.

Dalam Aksi Sosial dan Penelitian, MAPAK ALAM juga menggelar Seminar Lingkungan Hidup MAPAK ALAM (Pengelolaan sampah terpadu Kota Bandung) pada tahun 2000, Aksi Kebersihan, Ketertiban dan Keindahan Lingkungan Kampus, Universitas Pasundan (AK3LK), Stratifikasi vegetasi wilayah Bandung Selatan, Inventarisasi Vegetasi wilayah Bandung Selatan (Ranca Upas), Seminar Cinta Satwa dan Puspa MAPAK ALAM, Peduli Sungai Cikapundung pada tahun 2004.

Di samping itu ada pula Bakti Sosial MAPAK ALAM di Buni Ayu Sukabumi pada tahun 2005, Seminar tingkat Regional Jawa Barat Lingkungan Hidup MAPAK ALAM dan Penanaman 1.000 bibit pohon dan penebaran 5.000 ekor bibit ikan di Kawasan Situ Ciburuy pada tahun 2010, Baksos di Wilayah Pangli ( Bandung Utara ) pada tahun 2011, Seminar Lingkungan Hidup, Penanaman 1.000 bibit pohon dan penebaran bibit ikan di Kawasan Situ Ciburuy pada tahun 2012.

Diselenggarakan pula Penyediaan Sarana dan Prasarana untuk warga di wilayah bantaran sungai Cikapundung, Kampung Manteostahun 2013, Penyediaan Sarana dan Prasarana untuk warga di Ds.Karang Jaladri Kab.Pangandaran, tahun 2015, Save Water Cikapundung (Seminar lingkungan Hidup MAPAK
ALAM dan Penanaman Pohon di Hulu sungai Cikapundung) 2018, BAKSOS bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 dan Pembentukan SATGAS Covid-19.

“Kami berharap semoga lembaga kami tercinta ini terus tumbuh dan berkembang lebih besar lagi dan bisa tetap eksis terutama di bidang kepecintaalaman. Semoga Jalinan Kekeluargaan MAPAK ALAM selalu terjaga dan makin kuat serta mampu melahirkan regenerasi yang berkualitas, baik secara intelektual maupun moral dan berbakti untuk bumi pertiwi tercinta ini,” pungkasnya. (tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Kalahkan Jakarta, Jawa Barat Kumpulkan 538 Medali di PON XXI Aceh – Sumut

WWW.PASJABAR.COM -- Jawa Barat resmi menyabet status sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON)…

1 jam ago

Mapag Hujan: Aksi Bersih Sungai Menyambut Musim Hujan di Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kota Bandung mengadakan kegiatan Mapag Hujan (Maraton Bebersih Walungan dan Susukan)…

2 jam ago

Jangan Sembarang Gula! Ini Jenis Gula yang Baik untuk Penderita Diabetes

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…

3 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

4 jam ago

Puluhan Pengungsi Gempa di Kertasari Mengeluh Sakit, Tim Medis Dikerahkan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Akibat cuaca dingin, puluhan pengungsi di tenda pengungsian gempa Kertasari mengeluh sakit.…

4 jam ago

Dedi Mulyadi Ajak Paguyuban Pasundan Lakukan Ini di Jabar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan…

4 jam ago