JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM–Presenter Rina Mustikana Gumilang Gunawan atau yang lebih dikenal dengan nama Rina Gunawan, meninggal dunia pada Selasa (2/3/2021) di usianya yang ke 46 tahun.
Rina yang dikenal membawakan talkshow “Campur-campur” dengan tagline “Semua deh ada di sini,” meninggal karena COVID-19 yang disertai penyakit bawaan yaitu asma.
Pemakaman Rina Gunawan pun dilakukan pada Rabu, (3/3/2021) di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Suami mendiang selebritas Rina Gunawan, Teddy Syah, mengungkapkan kronologi dan kondisi sang istri sebelum terpapar COVID-19 hingga akhirnya meninggal dunia.
Teddy mengatakan, sang mendiang istri memiliki banyak kesibukan yang menyebabkan tubuhnya kelelahan.
“Kegiatan yang cukup padat, beliau kecapaian karena beberapa kali mengurus acara. Puncaknya justru pada saat istirahat, di acara terakhir, enggak tahu terpapar di mana,” kata Teddy dikutip dari siaran langsung CumiCumi.
Selain karena faktor fisik yang kelelahan, Teddy mengungkapkan bahwa mendiang memiliki penyakit bawaan seperti sinus, sesak nafas, dan asma.
“Jadi, terkena virus COVID ini cukup berat buat beliau,” sambung Teddy.
Ketika disinggung mengenai kapan persisnya Rina terpapar virus corona, Teddy mengaku tidak tahu kapan dan di mana persisnya.
Pun dengan kondisi terakhir Rina saat meninggal dunia, apakah masih positif atau tidak.
Hal ini dikarenakan Teddy hanya bisa berkomunikasi melalui panggilan video dengan istrinya itu selama perawatan.
“Saya enggak tahu persisnya kapan, saya enggak mau berspekulasi karena pihak kedokteran yang bisa menjawab. Per hari ini, minggu kedua, sudah intensif, menjalankan isolasi mandiri, satu minggu lamanya dan dibawa ke ICU, awalnya di RS Bintaro lalu ke RSP (RS Pertamina) Simprug,” kata Teddy dikutip dari Antara.
“Kondisinya tetap stabil beberapa hari itu. Tapi mungkin karena lelah karena harus bernapas sendiri, tim dokter akhirnya memberikan ventilator dan obatan lain,” imbuhnya.
Soal keluhan yang sempat disampaikan mendiang Rina kepada Teddy, sang suami mengatakan bahwa lebih ke karena kelelahan.
“Keluhannya kecapekan, intinya beliau kecapekan, forsir kerjaan, mengurusi jasa, dan intensitas kerjanya terlalu tinggi. Jadi istirahat sulit, dan ada pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu dekat ini,” kata dia.
“Dari awal masuk rumah sakit, beliau sudah diisolasi di ICU, dan saya enggak bisa bertemu. Kami tetap berkomunikasi awalnya, sampai pemasangan ventilator selama tiga hari belakangan,” terang Teddy. (*)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Satreskrim Polres Cimahi berhasil membongkar sindikat pembuatan uang palsu di sebuah rumah…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebuah rumah di kawasan Jalan Gegerkalong Girang, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, tertimbun…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami fluktuasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Erna Sari Gusmaati, atau akrab disapa Erna, adalah seorang gadis penuh semangat yang…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Petugas kepolisian menurunkan pasukan Brimob untuk bersiaga di sejumlah kecamatan rawan banjir…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Sosial (Kemensos) bertindak cepat menangani dampak bencana banjir dan tanah longsor…