JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM– Rencana vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepulauan Riau rencananya akan dilaksanakan pada 20-21 April 2021.
Dalam video conference dengan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Senin (15/3/2021), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan bahwa vaksinasi ini dapat menjadi momentum untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saya ingin membantu daerah ini, karena Kepri ini juga daerah yang terdampak COVID-19 seperti Bali jadi mari kita sama bergandengan tangan menyukseskan vaksinasi ini,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga meyakini masyarakat dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepri, khususnya di sekitar kawasan Nongsa dan Lagoi sudah siap untuk menjalankan vaksinasi ini.
“Saya juga yakin ini bisa segera kita eksekusi,” katanya.
Sehubungan dengan rencana tersebut, kata Sandiaga, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk membahas rencana vaksinasi ini.
Di antaranya Pemerintah Provinsi Kepri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Satuan Tugas COVID-19, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
“Kami akan bahas dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden. Intinya Presiden Joko Widodo sudah memberikan keleluasaan di tingkat daerah untuk mengatur kebijakan travel bubble,” terangnya dalam rilis yang diterima PASJABAR, senin.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hari Santosa Sungkari, mengatakan kawasan Nongsa dan Lagoi dinilai sudah menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat.
“Vaksinasi ini nantinya tidak hanya akan berpengaruh kepada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saja. Tapi juga bisa memperkuat kedudukan Nongsa sebagai jembatan ekonomi kreatif antara Indonesia dan Singapura,” ungkap Hari.
Staf Ahli Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, Hengky Manurung, menambahkan Kepri juga sudah memiliki metode tracing yang dinilai kuat, yakni menggunakan alat “Blue Pass” yang dapat mendeteksi pasien positif COVID-19 dengan cepat. Alat yang sudah dipergunakan oleh Singapura ini dapat mencatat interaksi penggunanya dengan orang lain dalam kurang lebih 15 menit dan dengan jarak kurang dari dua meter.
Hengky juga menuturkan selain memberdayakan wisatawan mancanegara, Pemerintah Provinsi Kepri juga harus memberdayakan wisatawan nusantara. “Karena, masyarakat Kepri dan sekitarnya juga ingin menikmati destinasi-destinasi wisata di Kepri seperti dulu,” ujar Hengky.
Sementara itu, Ansar Ahmad mengatakan vaksinasi ini akan diikuti oleh sekitar 3.000 hingga 4.000 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif beserta anggota keluarganya dan masyarakat setempat. Selain itu, ia menuturkan angka penyebaran COVID-19 di daerahnya juga telah melandai.
“Rencananya, tanggal 21 April 2021 nanti kita akan membuka kembali Bintan Resort dan Nongsa Point secara bertahap dengan protokol kesehatan yang ketat,” ucap Ansar. (*/tiwi)