PARAPAT, WWW.PASJABAR.COM– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, meluncurkan Program Kartu Prakerja bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) yaitu Danau Toba.
Upaya ini dilakukan untuk membantu membangkitkan semangat para pelaku parekraf agar tetap berkarya di tengah pandemi COVID-19.
Menparekraf Sandiaga Uno saat acara peluncuran program Kartu Prakerja di Daerah Pariwisata, di Hotel Inna Parapat, Sumatera Utara, Jumat (26/3/2021), menjelaskan pihaknya mengapresiasi program Kartu Prakerja yang menjadi program utama pemerintah dalam membantu masyarakat untuk memulihkan perekonomian khususnya pada sektor parekraf di tengah pandemi.
“Kami sangat mengapresiasi, ini adalah program yang diluncurkan di 5 DSP, dan kita kick off di Danau Toba untuk membangkitkan harapan dan semangat, memupuk motivasi agar masa depan kita di tengah pandemi ini kembali cerah, sekaligus untuk membangkitkan dan memulihkan sektor parekraf,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima PASJABAR, Sabtu.
Menparekraf Sandiaga Uno juga berharap program ini tidak hanya memberikan pelatihan dan intensif tetapi membuka peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Kami berharap, mencari kerja atau meningkatkan kompetensi, juga membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. Seperti kita lihat tadi Ibu Rulis yang menggunakan insentif dari program ini untuk modal membuat bakery. Harapan kita juga di desa-desa wisata sekitar Danau Toba juga bisa tersentuh oleh program prakerja,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PMO Program Kartu Prakerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Denni Puspa Purbasari menjelaskan, terdapat 1.000 jenis pelatihan di ekosistem Program Kartu Prakerja. Pada 2020, Kartu Prakerja menjangkau 514 Kabupaten/Kota dengan penerima manfaat sebesar 5,5 juta masyarakat Indonesia.
“Misi kami selain memberikan keterampilan, juga menjadi sekoci untuk mendukung daya beli masyarakat. Program Pra Kerja bukan program bansos murni, untuk itu diharapkan masyarakat bisa mengambil manfaat untuk meningkatkan Pelatihan Skiling, Reskilling, dan Upskilling,” ujarnya.
Denni Puspa menjelaskan, Penerima Kartu Prakerja Gelombang 12-15 pada 2021 sebanyak 2,4 juta penerima di 34 provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk di 5 DSP ada 78,5 ribu berada di Sumatera Utara, di Jawa Tengah ada 153 ribu, Nusa Tenggara Barat 52,2 ribu, Nusa Tenggara Timur 51,9 ribu, dan di Sulawesi Utara, 52,6 ribu penerima.
“Di Kabupaten Toba ini sudah ada banyak penerima kartu prakerja, jadi bantulah kawan-kawan yang lain, dorong mereka untuk mendaftar kartu prakerja, karena mendaftar kartu prakerja cukup mudah, hanya memerlukan waktu 20 menit,” ujarnya. (*/tiwi)